Kupang, Vox NTT- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar acara pisah dan sambut Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2018- 2023 di Aula El Tari Kupang pada Jumat (08/09/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur NTT periode 2018-2023 Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah bekerja sama dan saling mendukung selama 5 tahun masa kepemimpinannya bersama Wagub Josef A. Nae Soi.
“Terima kasih atas kerja kolaborasi dan dukungan serta kebersamaan dari jajaran Forkopimda, DPRD, para pimpinan dan jajaran perangkat daerah lingkup Provinsi NTT dan masyarakat serta seluruh pihak lainnya yang turut memberikan support selama masa kepemimpinan kami,” ujar Laiskodat sebagaimana dilansir dalam rilis Humas NTT.
“Saya bersama Bapak Josef Nae Soi juga memohon maaf atas segala kekurangan selama masa kepemimpinan kami. Setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan juga kesalahan dalam setiap jalan hidupnya,” katanya.
Laiskodat juga meminta semua pihak untuk memberikan dukungan kepada Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Gehak Lakunamang Kalake.
Ayodhia menurut dia, adalah orang hebat dan punya pengalaman birokrasi yang luar biasa, serta memiliki pengetahuan dan jaringan yang kuat.
Karena itu, ia berharap agar semua pihak ikut terlibat mendukung Ayodhia yang menjabat selama 1 tahun ke depan.
Diharapkan pula Penjabat Gubernur tetap menjaga pelayanan birokrasi agar bisa berjalan dengan baik. Kemudian, kerja sama dengan para bupati dan wali kota harus terus dilakukan agar ada sinergitas dalam pembangunan.
Dalam sambutannya pula, Laiskodat menyentil tentang pentingnya kerja kolaborasi untuk dapat menciptakan kemajuan dan perubahan.
“Saya menitip pesan untuk tetap kerja kolaborasi. Hilangkan ego sektoral baik suku maupun agama dan jangan kerja sendiri-sendiri. Provinsi ini akan terus meraih kemajuan dan perubahan positif bila kerja kolaborasi dan kerja bersama serta kerja cerdas. Kolaborasi akan berhasil apabila ada interaksi manusia yang berpengetahuan dan juga memiliki keberanian serta kepedulian untuk membangun daerahnya,” kata Laiskodat.
Tidak hanya itu, ia juga meminta Penjabat Gubernur NTT agar turut mengawal program pembangunan di antaranya budi daya perikanan (lobster) di Mulut Seribu, sektor peternakan sapi dan rencana pengembangan shrimp estate dan energi baru terbarukan di Pulau Sumba, serta pengembangan kawasan free trade zone di Perbatasan RI dan Timor Leste.
Juga pengembangan penangkapan terbatas di Kawasan Perairan Flores Timur, Lembata dan Alor bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Hal senada disampaikan Wakil Gubernur NTT periode 2018-2023 Josef A. Nae Soi. Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah memberikan dukungan kepada Paket Victory- Jos selama menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.
Nae Soi juga memohon maaf atas segala kekurangan, kekeliruan, dan kekhilafan Paket Victory-Jos. Sebab ia mengaku masih banyak hal yang belum diwujudkan sesuai harapan bersama.
“Saya juga tentunya berpesan untuk terus bergandengan tangan, bersinergi dan kolaborasi satu dengan yang lain. Agar yang dikerjakan boleh dicapai bersama serta memberikan perubahan pembangunan yang lebih maju dan tentunya dapat dinikmati bersama oleh masyarakat Provinsi NTT,” kata Nae Soi.
Sementara itu, Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Gehak Lakunamang Kalake, memohon dukungan penuh dan kerja sama dari semua jajaran untuk bersama-sama menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi dalam mendukung pembangunan di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Suatu kehormatan besar bagi saya untuk mendapat amanah sebagai Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur. Tidak lama waktu yang diberikan kepada pemerintah pusat kepada saya, hanya satu tahun saja dan maka itu saya bersama istri memohon dukungan penuh kepada seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat Provinsi NTT, dan juga kerja sama kita sekalian. Tentunya saya sangat membutuhkan dukungan dari semuanya dan mari ora et labora, kita bekerja dan berdoa sehingga apa yang kita kerjakan diberkati oleh Tuhan,” kata Ayodhia.
Menurut dia, Provinsi NTT ini diberkati dengan keragaman suku, agama, budaya dan adat istiadat sebagai culture ways yang memang harus dipedomani bersama.
Tentunya dengan kemajemukan tersebut menghadirkan interaksi sosial yang begitu tinggi di NTT. Sebagai provinsi yang terpilih dengan toleransi tertinggi, maka kebhinekaan ini tentunya harus dipelihara secara baik.
“Saya juga sangat berterima kasih karena kedatangan saya bersama istri juga disambut dengan sangat baik oleh masyarakat dan semua pihak. Sekali lagi saya mohon dukungan dari semuanya dan kita akan berjalan bersama beriringan untuk membangun NTT yang maju dan sejahtera. Jadi kita bergerak bersama agar rakyatnya tidak tertinggal di dalam pembangunan dengan pembenahan masalah sosial dan masalah ekonomi,” ujar
Ayodhia.
Ia menambahkan, di bawah kepemimpinannya saat ini sedang menuju ke agenda pemilihan umum dan pilkada yang harus dijalankan dan diamankan bersama. Agenda ini, kata dia, menjadi perhatian pimpinan di Jakarta bahwa segala sesuatunya harus berjalan dengan baik dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Tiak hanya itu, Ayodhia juga memberikan apresiasi atas capaian kinerja Gubernur NTT dan Wakil Gubernur periode 2018 – 2023.
“Saya juga memberikan apresiasi dan terima kasih atas capaian kinerja, dedikasi, kerja keras dan juga prestasi yang dicapai dalam masa kepemimpinan Gubernur NTT periode 2018-2023 yakni Bapak Viktor Bungtilu Laiskodat dan juga Wakil Gubernur periode 2018-2023 Bapak Josef Nae Soi,” puji Ayodhia.
Penulis: Ardy Abba