Bajawa, Vox NTT- Kejaksaan Negeri Ngada secara tegas membantah tuduhan yang dilontarkan oleh Gaspar Laya, Kepala Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Nagekeo.
Tuduhan tersebut menyebutkan bahwa Kejaksaan Negeri Ngada telah mengintimidasi dirinya untuk mendapatkan paket-paket proyek pemerintah di Kabupaten Nagekeo tahun 2024.
Tuduhan dari Gaspar Laya itu disampaikan melalui sebuah pemberitaan di media massa lokal yang terbit pada 29 Juli 2024.
Kepala Seksi Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan Kejaksaan Negeri Ngada, Muhammad Firman Indra Wijaya menegaskan, Kejaksaan Negeri Ngada tidak terlibat sama sekali dalam urusan pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Nagekeo, apalagi sampai meminta jatah proyek.
“Silakan rekan-rekan media dan elemen masyarakat Nagekeo mengecek sendiri, apalagi dalam pemberitaan ada menyebutkan ada delapan paket pekerjaan yang pemenangnya sudah ditentukan oleh pihak kejaksaan,” ujar Firman Namun saat konferensi pers, Senin (5/8/2024).
Firman menegaskan, proses pelelangan paket pekerjaan di Kabupaten Nagekeo sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah daerah setempat melalui panitia kelompok kerja atau Pokja.
“Sehingga kami tegaskan, kami sama sekali tidak terlibat ataupun meminta-minta paket pekerjaan,” imbuh dia.
Firman menambahkan, tuduhan yang menyebut Kejaksaan Negeri Ngada ikut mengatur pemenang lelang pekerjaan proyek pemerintah bukan hal baru.
Menurut dia, tuduhan semacam itu bahkan hampir terjadi di semua lembaga kejaksaan di Indonesia.
Firman menilai tuduhan tersebut bertujuan untuk membentuk opini publik atau framing isu, sehingga berdampak pada pelemahan upaya penegakan hukum terhadap dugaan kasus pembangunan gedung perpustakaan di Nagekeo yang sedang diselidiki.
Ia pun berkomitmen untuk tetap profesional dan tidak terpengaruh oleh tuduhan yang tidak berdasar dalam menjalankan tugas penegakan hukum di Kabupaten Nagekeo.
Seperti diberitakan VoxNtt.com sebelumnya, Gaspar Laya saat ini sedang diperiksa Kejaksaan Negeri Ngada atas dugaan kasus korupsi pembangunan gedung perpustakaan di Kabupaten Nagekeo dengan pagu anggaran senilai lebih dari Rp10 miliar pada tahun 2021.
Pada Senin pagi, VoxNtt.com mencoba mencari keberadaan Gaspar Laya di kantornya di Lantai Dua Kantor Bupati Nagekeo, namun tidak berhasil menemukannya. Dua orang pegawai perempuan yang berada di ruang kerja itu menginformasikan bahwa Gaspar Laya telah meninggalkan kantor tanpa memberitahukan tujuannya.
Upaya VoxNtt.com untuk menghubungi Gaspar Laya melalui panggilan aplikasi pesan WhatsApp juga tidak mendapat respons.
Keberadaan Gaspar Laya sangat penting untuk menguji kebenaran pernyataannya tentang intimidasi yang diterimanya, yang diklaim bertujuan agar Jaksa bisa mendapatkan paket-paket proyek pemerintah di Kabupaten Nagekeo, yang disebut-sebut jumlahnya mencapai delapan paket.
Penulis: Patrianus Meo Djawa