Labuan Bajo, Vox NTT – Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, menyoroti masalah penggunaan ruang laut yang tidak terkontrol dan tertata dengan baik di wilayah Labuan Bajo.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Edi saat apel perayaan HUT ke-22 Kabupaten Manggarai Barat pada Selasa, 4 Maret 2025.
Dalam sambutannya, Bupati Edi menyatakan bahwa isu pemanfaatan ruang laut menjadi perhatian serius yang harus segera diselesaikan.
Ia menegaskan, penggunaan ruang laut yang tidak terorganisir dengan baik dapat berdampak buruk bagi kelestarian laut dan ekosistemnya.
“Isu pemanfaatan ruang laut juga menjadi atensi serius yang wajib diselesaikan. Penggunaan ruang laut yang tidak terkontrol dan tidak tertata dengan baik akan memberikan dampak buruk bagi laut dan ekosistemnya,” ujar Edi.
Ia menambahkan, meskipun Manggarai Barat sudah dikenal di kancah internasional, masih banyak tantangan yang harus dihadapi di usia ke-22 Kabupaten ini.
Edi menyebutkan sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang harus dibenahi, seperti isu kemiskinan, stunting, pendidikan, kesehatan ibu dan anak, ketenagakerjaan, serta masalah kelangkaan pupuk dan distribusinya.
“Tantangan ke depan semakin besar. Isu kemiskinan, stunting, pendidikan, kesehatan ibu dan anak, ketenagakerjaan, serta kelangkaan pupuk dan distribusinya tetap menjadi pekerjaan rumah yang harus kita tuntaskan bersama-sama,” jelas Edi yang menjabat untuk periode kedua.
Selain itu, Bupati Edi juga menyampaikan keprihatinannya terhadap dampak perubahan iklim dan sampah yang telah merugikan berbagai sektor, terutama para petani, nelayan, dan pekerja pariwisata.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk mengambil tindakan nyata dalam menghadapi perubahan iklim yang sudah semakin dekat.
“Perubahan iklim sudah terjadi di depan mata, kita harus mengambil aksi nyata bersama. Program penghijauan dan menanam bambu harus terus dan akan terus dilakukan,” tegas Edi.
Terkait masalah sampah plastik, Bupati Edi mengungkapkan bahwa Manggarai Barat saat ini sedang mengalami darurat sampah plastik.
Isu ini telah memberikan dampak buruk tidak hanya di daratan, tetapi juga di laut.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperang melawan sampah plastik.
“Saya mengajak kita semua bergerak bersama-sama untuk berperang melawan sampah plastik ini,” kata Edi.
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh pihak untuk mengambil tindakan nyata dalam mengurangi penggunaan plastik, dimulai dari kantor pemerintah, swasta, hotel, rumah makan, hingga rumah tangga.
Ia berharap Manggarai Barat dapat menjadi kawasan yang bebas dari sampah plastik.
“Ayo kita ambil tindakan nyata, mulai dari kantor-kantor pemerintah, swasta, hotel, rumah makan hingga rumah-rumah masyarakat untuk mengurangi pemakaian plastik. Mari kita wujudkan Manggarai Barat yang bebas dari sampah plastik,” ajaknya.
Edi juga mengingatkan semua pihak yang mendiami Manggarai Barat memiliki tanggung jawab untuk bersama-sama membangun daerah ini.
Ia menekankan pentingnya kerja sama, kolaborasi, dan sinergi untuk mencapai kemajuan.
“Kita semua adalah satu dalam membangun Manggarai Barat yang tercinta ini. Mari bersama-sama, berkolaborasi dan bersinergi membangun Manggarai Barat. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang, kapan lagi?” seru Bupati Edi mengajak seluruh masyarakat.
Penulis: Sello Jome