Kupang, Vox NTT- Jenazah Nikolaus Robertus (44), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Nangahure, Kelurahan Hewuli, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka telantar di Kamar Jenazah Rumah Sakit WZ. Yohanes Kupang pada Selasa, 29 Mei.
Jenazah Nikolaus yang meninggal di Negeri Jiran Malaysia itu telantar akibat tidak ada keluarga di Kupang.
Jenazah Nikolaus itu tiba di Kupang sekitar pukul pukul 14.00 Wita, Selasa sore, dengan menggunakan Maskapai Garuda Air.
Yanuarius Meldius Rai, kenalan keluarga korban saat diwawancarai VoxNtt.com di ruang jenazah Rumah Sakit WZ. Yohanes Kupang, Selasa malam sekitar pukul 23.30 Wita, mengatakan, jenazah Nikolaus sudah meninggal di Malaysia satu Minggu yang lalu. Lalu, jenazah dikirim dari Malaysia dan baru tiba di Kupang, Selasa siang
“Sampai di Bandara jenazah ini tidak ada keluarga yang jemput, akhirnya keluarga dari Maumere menghubungi saya. Waktu mereka telepon saya lagi di Kabupaten Kupang, habis itu saya kirim nomor HP-nya Ketua Kemas Kupang supaya meraka kontak. Mereka mencoba kontak itu nomor tapi nomor itu tidak aktif, jadi, yang mendampingi tadi keponakannya almarhum ini dengan pihak BP3TKI,” katanya.
“Dia antar sampai di sini sama pak Stef dari BP3TKI. Nah setelah antar sampai di sini saya merasa beban, orang sudah hubung kita, saya coba lari ajak adik dari Kemas satu untuk ke sini. Sampai di sini tidak ada satupun keluarga hanya jenazah,”sambung dia.
Menurut Yunuarius, pengiriman jenazah Nikolaus dari Malaysia dilakukan oleh pihak keluarga dari Almarhum.
“Sampai saat ini saya mencoba menghubungi keluarganya, tapi belum dapat nomor HP keluarga di Maumere,” ujarnya.
Hingga kini belum diketahui penyebab kematian dari Almarhum Nikolaus Robertus ini.
“Sampai saat kita belum tahu penyebab kematian almarhum ini, apakah dia meninggal karena sakit atau apa, itu kita belum tahu, karena kelurganya kita belum bisa menghubungi, dan mayat ini tidak punya istri dan anak,” kata Yunuarius.
Yunuarius mengatakan, jenazah Nikolaus akan diberangkatkan ke Maumere hari ini Rabu, 30 Mei 2018.
“Rencana keberangkatannya besok siang sekitar jam 1 siang dengan pesawat Nam Air. Saya sudah hubungi Nakertrans sampai saat ini belum direspon, muda-mudahan ada tanggapan dari pemerintah provinsi NTT. Itu yang kita harapkan,” tuturnya.
Mengenai biaya pengiriman jenazah ke Maumere, lanjut dia, sudah difasilitas oleh pihak BP3TKI Kupang.
“Yang bertanggungjawab biaya keberangkatan besok pihak BP3TKI. Mereka bilang pastikan besok jenazah ini antar ke Maumere,” tutupnya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Adrianus Aba