Ruteng, Vox NTT-Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Santu Paulus Ruteng menjadi pelopor ‘Gerakan Bersama Menuju Kampung Ramah Anak’.
Program ini dilaksanakan setelah HMPS Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Santu Paulus Ruteng dinyatakan lolos Seleksi Program Hibah Bina Desa (PHBD) dari Kemenristekdikti Republik Indonesia.
Bekerja sama dengan Pemerintah dan Tim Penggerak PKK Kelurahan Mbaumuku, HMPS Bahasa Inggris STKIP Ruteng berhasil menyelenggarakan kegiatan Gerakan Bersama Menuju Kampung Ramah Anak di Kampung Hombel, Kelurahan Mbaumuku, Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai sejak Kamis 27 September hingga Minggu 30 September 2018.
Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan diantaranya; pemeriksaan gigi dan donor darah gratis, seminar dan penyuluhan ramah anak, peresmian rumah bambu dan lomba-lomba ramah anak.
Pendamping Program Josephine Su, kepada wartawan mengatakan, pada tahun 2018 STKIP Santu Paulus Ruteng menjadi salah satu Perguruan Tinggi yang turut memenangkan Program Hibah Bina Desa (PHBD) Kemenristekdikti dengan tema “Gerakan Bersama Menuju Kampung Ramah Anak”.
Ada 75 proposal terbaik yang didanai Kemenristekdikti dari 2.700 proposal yang telah diusulkan kampus di seluruh Indonesia.
“Suatu kebahagiaan ada bersama kampus-kampus terbaik di Indonesia yang diberikan kesempatan untuk mengembangkan Program Hibah Bina Desa ini,” ujar Josephine sumringah.
Dikatakan Josephine, kegiatan pendampingan Kampung Ramah Anak di Hombel ini sudah berjalan sejak bulan Juli 2018 setiap hari Kamis dan Minggu.
“Kami melaksanakan launching program ini melalui kegiatan-kegiatan edukatif yang tidak hanya melibatkan anak-anak tetapi juga orang tua di Kampung Hombel,” ujarnya.
“Kami juga menghadirkan Ibu Narwastu Anggie Ratsih, seorang konsultan dan praktisi anak yang bersedia membagi ilmu dalam kelas parenting Kampung Ramah Anak Kelurahan Mbaumuku pada Sabtu, 29 September 2018 kemarin,” sambung Josephine.
Sedangkan untuk pemeriksaan gigi, pihaknya menghadirkan sejumlah dokter gigi dari Puskesmas Kota, seperti Drg. Yenny dan Drg. Sin.
Menurut Josephine, ada banyak hal positif yang diperoleh dari kegiatan ini. Itu diantaranya dukungan orang tua dan semangat anak-anak untuk terlibat sangat luar biasa.
Hal itu nampak saat anak-anak dan orang tua bergotong royong terlibat dalam gerakan Hari Pungut Sampah (Hapus) di sepanjang jalur SMU Negeri 1 Ruteng dan seluruh wilayah Hombel Kelurahan Mbaumuku.
“Hari ini dalam kegiatan puncak, pihaknya bersama warga Hombel, mendeklarasikan Kampung Ramah Anak sebagai bentuk pernyataan dan komitmen bahwa Kampung Hombel akan menjadi contoh sebagai Kampung Ramah Anak di Kabupaten Manggarai,” tutupnya.
Penulis: Ardy Abba