Atambua, Vox NTT-Yonif Raider 142/Ksatria Jaya secara resmi mendapatkan tugas untuk menjaga wilayah Sektor Timur perbatasan RI-RDTL, menggantikan Yonif Raider 408/SBH.
Yonif Raider 142/KJ akan bertugas sebagai Pasukan Pengaman Perbatasan (Paspamtas) selama sembilan bulan ke depan.
Yonif yang dikomandoi Mayor Inf. Ikhsanudin itu berada di bawah Komando Kodam II/Sriwijaya.
Pasukan TNI ini sudah dua hari mengambil tongkat komando pengamanan perbatasan.
Meski baru dua hari bertugas, Komandan Pamtas Sektor Timur RI-RDTL, Yonif Raider 142/KJ Mayor Inf. Ikhsanudin dan anggotanya intens melakukan komunikasi dan koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan.
Itu mulai dari bertemu dengan Bupati Belu Wilybordus Lay, Dandim 1605 Belu, dan pemimpin agama, serta awak media di Belu.
Kepada awak media di Atambua, Kamis (10/09/2019), Mayor Inf. Ikhsanudin mengatakan, pihaknya saat ini masih intens melakukan komunikasi dan koordinasi demi kelancaran tugas selama sembilan bulan ke depan.
Sebab menurutnya, salah satu kunci keberhasilan dalam melaksanakan tugas sebagai pasukan pengaman perbatasan adalah dengan membangun sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pers.
Selain menjaga keutuhan dan keamanan wilayah NKRI, Mayor Inf. Ikhsanudin menyampaikan Satgas juga akan melaksanakan kegiatan-kegiatan territorial berupa bakti sosial.
Kegiatan ini sebagai bentuk kemanunggalan TNI bersama rakyat. Sebab, TNI adalah rakyat itu sendiri.
Karena itu, pihaknya bertekad untuk ikut membantu Pemerintah Daerah (Pemda) Belu dalam mengatasi sejumlah masalah.Termasuk, masalah kesehatan seperti stunting atau gangguan pertumbuhan anak akibat kurang gizi.
Dikatakan, program teritorial yang telah didesain untuk dilaksanakan selama sembilan bulan ke depan yakni bedah rumah yang tidak layak huni dan pembuatan jamban sehat guna membantu masyarakat di perbatasan RI-RDTL.
Selain itu, Yonif Raider 142/KJ juga akan melakukan pengobatan gratis dengan mendatangi rumah masyarakat yang anggota keluarganya sakit.
Satu program inovasi yang juga telah disiapkan, kata Mayor Inf. Ikhsanudin, yakni pengembangan ekonomi masyarakat melalui pendampingan kelompok tani.
Itu terutama melakukan budi daya perikanan untuk desa yang memiliki sumber air yang memadai.
Sebab menurut Mayor Inf. Ikhsanudin, di dalam Satuan Yonif Raider 142/KJ ada tenaga ahli perikanan yang siap mendampingi masyarakat.
Dengan modal kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai, Mayor Inf. Ikhsanudin mengatakan, pihaknya dapat melakukan rencana kegiatan dimaksud secara maksimal, terutama membantu Pemda Belu dalam mengurangi angka balita yang mengalami stunting.
Ia juga sangat mengharapkan dukungan dan kerja sama yang baik dari Pemda Belu, sehingga semua kegiatan yang direncanakan dapat dilakasanakan dengan baik pula.
“Salah satu fokus utama kita di bidang kesehatan adalah menekan angka stunting. Kita sedang fokus melakukan pendataan stunting. Nanti kita akan laporkan ke Dankolak Ops dan ke Pangdam dan juga sampai ke Mabes TNI,” jelas Mayor Inf. Ikhsanudin.
Dengan jumlah tenega kesehatan sebanyak 25 orang, satu orang Dokter dan seorang Danton Kesehatan, pihaknya optimistis akan melakukan program teritorial bidang kesehatan secara maksimal di perbatasan RI-RDTL.
“Dalam dua hari ini kami masih melakukan pembenahan di internal sambil tetap melakukan tugas mengamankan perbatasan. Semalam kita sudah bertemu Bupati untuk saling kenal. Beliau adalah pemimpin daerah yang juga pemilik wilayah dan masyarakat di sini, jadi kita meminta restu dan kerja sama, sehingga Satgas bisa melaksanakan tugas dengan baik selama sembilan bulan ke depan,” ujar Mayor Inf. Ikhsanudin.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Ardy Abba