Betun, VoxNtt.com-Usai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Malaka 9 Desember lalu, sampah di Betun, Ibukota Kabupaten, tak terurus.
Pasalnya, di sejumlah titik terdapat tumpukan sampah yang kian menggunung lalu membusuk.
Pantauan media ini di pusat Kota Betun (Ibukota Kabupaten Malaka), terdapat tumpukan sampah di beberapa titik yang sudah membusuk.
Sampah-sampah tersebut, nampaknya sudah lama tidak dihiraukan oleh petugas kebersihan. Alhasil, sampah-sampah tersebut menggunung lalu menebarkan aroma tak sedap.
Terparah, di Lapangan Umum Kota Betun tepatnya di samping Toko Cinta Damai. Kondisi yang sama juga di dalam Pasar mingguan Betun.
Dinas PUPR Kabupaten Malaka bidang Kebersihan, nampaknya tidak ada upaya untuk mengangkut sampah-sampah busuk itu.
Hal ini meresahkan masyarakat di sekitaran Kota Betun. Marius Boko, anggota DPRD Kabupaten yang berdomisili di Betun ketika dihubungi media ini menyampaikan, harusnya, dinas terkait tidak boleh membiarkan sampah-sampah itu tetap berada di situ.
“Setelah Pilkada, sampah berserakan di kota Betun. Dinas terkait sepertinya lupa akan tugas mereka untuk mengangkut dan membersihkan sampah yang berserakan. Pemerintahan tetap berjalan walaupun Pilkada selesai,” kritik Marius Boko, Kamis (04/02/2021).
Menurut Boko, pemerintah daerah Malaka harus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk segera membereskan masalah sampah.
Musim hujan seperti sekarang, terang Boko rentan terserang penyakit manular seperti muntaber dan demam berdarah.
“Rumah Sakit mau mengurus pasien karena Covid atau pasien penyakit menular lainnya yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan akibat sampah yang berserakan?,” ujar Ketua Komisi II DPRD Malaka itu.
Keresahan yang sama juga datang dari Kim Taolin, Wakil Bupati Malaka terpilih. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB) itu mengatakan, sampah di Kota Betun sudah sangat banyak dan sepertinya sudah tidak diurus lagi Pemerintahan Daerah Kabupaten Malaka.
“Kota Betun ini sudah penuh dengan sampah. Kemarin saya ke Pasar, di sekitar lapangan umum itu sampah terlalu banyak dan bertumpukan. Mulai menebarkan aroma tak sedap. Ini harus diurus, kalau tidak kita kena penyakit banyak,” kata Kim Taolin kepada media, Kamis (04/02/2021).
Sementara itu, Kabid kebersihan Kabupaten Malaka, Yanuarius Tae belum bisa dihubungi. Pesan WhatsApp yang dikirimkan, belum ada respon darinya.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Boni J