Jakarta, Vox NTT – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berkenan menjadi Pembina Upacara pada Upacara HUT Korpri ke-51 yang digelar secara hybrid di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (29/11/2022).
Upacara penuh khidmat ini diikuti oleh 1.000 peserta daring melalui Zoom, 3.706 viewer dari berbagai penjuru Tanah Air di Youtube Channel Dukcapil KDN, serta sekira 6000-an ASN yang rata-rata mengenakan masker putih di Istora Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.
Mereka berasal dari semua kantor kementerian/lembaga di seantero Jakarta, hadir untuk mengikuti Upacara Puncak HUT Korpri ke-51 oleh Inspektur Upacara Kasatpol PP DKI Jakarta Arifin.
Mendagri dalam amanatnya menyerukan acara ini harus lebih bermakna dari sekadar ritual upacara tahunan atau sekadar realisasi anggaran belanja.
Ia pun mengambil kesempatan acara ini untuk mengingatkan jajaran pemerintah daerah yang masih minimalis dalam penyerapan anggaran belanja.
Tito juga menyinggung, melihat latar belakang usia Korpri yang lebih setengah abad.
“Organisasi profesi yang tetap survive di usia setengah abad itu tidak banyak. Untuk itu selamat hari ulang tahun bagi Korps Profesi ASN RI atau Korpri. Selama 51 tahun mengabdi dan diterima publik ini merupakan prestasi luar biasa bagi Korpri,” cetus Mendagri Tito.
Pada bagian lain Menteri Tito mengapresiasi tidak sedikit yang sudah dikerjakan ASN anggota Korpri dalam melayani publik, dan menjadi tulang punggung pemerintahan.
“Jumlah ASN ini sekitar 4,3 juta. Bayangkan, bagaimana kalau tidak ada 4,3 juta ASN, maka akan lumpuh lah semua daerah,” tukas Tito.
Mendagri Tito pun menekankan arahannya agar ASN harus bisa mendapat kepercayaan dan persetujuan rakyat.
“Rebut public trust dan public concent. Korpri harus bisa merebut kepercayaan dengan mengubah mindset dari mental ambtenaar menjadi pelayan publik dengan core values ASN Ber-AKHLAK,” katanya.
Tito mengakui mengubah peradaban tidak bisa dilakukan secara drastis.
Oleh karena itu, peran ASN sangat dibutuhkan sebagai agent of change atau agen perubahan yang terus menerus mengkampanyekan perubahan mindset ASN.
“Indonesia Emas 2045, atau Indonesia menjadi kekuatan ekonomi nomor 4 terbesar di dunia di tahun 2040, itu tergantung dari performance ASN sekarang,” kata Menteri Tito.
Tito meyakinkan bahwa mimpi tersebut akan menjadi kenyataan, karena bangsa Indonesia memiliki modal untuk itu.
“Kuncinya di ASN yang 4,3 juta. Ubah mindset tidak mungkin serempak, maka ASN harus menjadi agen perubahan,” ujarnya sekali lagi untuk memberi penekanan.
Sementara, Ketua Umum Korpri Nasional Zudan Arif Fakrulloh dalam pidato laporannya mengungkapkan program tahun pertama Dewan Pengurus Korpri Nasional periode 2022-2027.
“Kegiatan Korpri mari kita fokuskan dalam 4 kegiatan besar. Pertama untuk meningkatkan kualitas layanan publik dan digitalisasi birokrasi. Kedua, menguatkan ideologi dan karakter ASN. Ketiga, memberikan perlindungan karir dan bantuan hukum ASN, dan keempat meningkatkan kesejahteraan ASN,” tandas Zudan.
Ia juga menyebutkan fokus program Korpri 4 tahun berikutnya ke depan, yakni Korpri bakal terus mendorong reformasi birokrasi melalui sistem pemerintahan berbasis elekronik.
“Kita akan terus berupaya mendigitalkan seluruh pekerjaan kita salah satunya dengan penerapan digital signature,” katanya.
Tekad besarnya adalah meningkatkan sistem kesejahteraan ASN dan pensiunan melalui fully funded secara konkret dan berkelanjutan.
“Fully funded maksudnya, sistem pembayaran pensiun dilakukan secara patungan antara PNS dan pemerintah. Besaran dana bisa ditentukan dan disesuaikan dengan jumlah gaji PNS yang diterima setiap bulan,” jelas Zudan. (VoN)