Mbay, Vox NTT – DPRD Kabupaten Nagekeo terus berupaya membongkar praktik penyelundupan BBM bersubsidi yang diduga dialihkan ke sejumlah perusahaan swasta dan proyek besar, termasuk pembangunan Waduk Lambo.
Anton S. Wangge, anggota DPRD dari Partai NasDem, mengungkapkan bahwa penyelundupan ini melibatkan penjualan BBM subsidi untuk kebutuhan industri, seperti Aspal Mixing Plant (AMP) dan proyek Waduk Mbay/Lambo.
Anton Wangge mengungkapkan temuannya kepada VoxNtt.com setelah seorang sopir truk berinisial DS membantah keterlibatannya dalam penyelundupan BBM, menyusul klarifikasinya yang diterbitkan pada 1 Oktober 2024.
Klarifikasi tersebut dianggap Anton sebagai upaya menutupi skandal besar yang sedang diungkap oleh DPRD.
“Mafia penyelundupan BBM bersubsidi untuk industri adalah tindakan luar biasa (extraordinary crime). Kami meminta agar semua pihak bersama-sama membongkarnya,” tegas Anton yang juga berasal dari Kecamatan Nangaroro.
Dalam dokumen audio visual yang dimiliki Anton, seorang penadah berinisial K mengakui keterlibatannya dalam pembelian BBM subsidi secara ilegal.
BBM ini kemudian dijual kembali dengan harga lebih tinggi ke pengusaha swasta, termasuk di sektor AMP dan pertambangan di Kecamatan Nangaroro, Keo Tengah, serta beberapa lokasi lain di Nagekeo.
Lebih lanjut, penadah tersebut mengaku bahwa BBM subsidi juga dipasok ke proyek Waduk Lambo ketika terjadi kekurangan suplai dari wilayah Mbay.
Anton berencana membawa temuannya ini ke DPRD untuk memanggil semua pihak yang terlibat dalam skandal penyelundupan ini.
Sementara itu, media sosial Facebook dihebohkan oleh postingan pengguna bernama Renatha Rose Winata yang mengunggah foto dua kendaraan pikap yang diduga mengangkut BBM subsidi dari SPBU Boawae.
Renatha menyebut bahwa BBM tersebut akan diselundupkan ke proyek Waduk Lambo dengan dukungan seorang oknum polisi.
“Solar itu mau diselundupkan ke Proyek waduk Lambo yang di-backup oleh oknum polisi tertentu,” tulis Renatha dalam postingannya.
Kasus ini masih terus dikembangkan dan DPRD Nagekeo bertekad untuk membongkar seluruh jaringan penyelundupan yang diduga melibatkan banyak pihak demi keadilan dan kepentingan masyarakat Nagekeo memperoleh hak mereka atas BBM bersubsidi yang belakangan ini dikabarkan mulai sulit untuk diperoleh.
Penulis: Patrianus Meo Djawa