Maumere, Vox NTT- Warnatasku, sebuah brand (merek) aksesosir kenamaan Indonesia telah memperkenalkan tenunan Dokar, Desa Uma Uta, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka sampai ke pasar internasional.
Owner dan designer Warnatasku, Ervina Ahmad mengaku hendak menyatukan perempuan penenun di Maumere.
“Kita mulai dari Dokar. Mimpinya adalah menyatukan desa-desa dan perempuan-perempuan penenun di Maumere,” ungkap Ervinda kepada VoxNtt.com di sela-sela kunjungan Dirjen UKM Kementerian Perindustian, Gati Wibianingsih, Jumat (20/10/2017).
Menurut Ervinda hasil karya perempuan Maumere bukan lah hal sederhana. Sebagai warisan budaya tenunan perempuan di Dokar maupun Maumere memiliki nilai filosofis.
Itulah sebabnya tenunan Maumere disebutnya nomor satu di mata dunia internasional.
Tiga tahun terakhir Warnatasku bekerja sama dengan Sanggar Budaya Tawa Tana dari Kampung Dokar. Selanjutnya akan meluas ke kampung-kampung lain.
Harga produk berbasis tenunan Dokar berkisar antara Rp 1 juta – Rp 6 juta.
Baca: Berkunjung ke Dokar, Dirjen UKM Akan Dorong Kapasitas Produksi Tenun
“Jujur kita harus hargai mahal karena butuh waktu lama untuk memghasilkan tenunan,” ucap Ervinda.
Ditambahkannya, melalui aneka produk, Warnatasku ingin memberikan nilai lebih pada tenunan Maumere.
Dengan jaminan kepastian pasar tersebut, perempuan Maumere akan menjaga warisan budaya dan berperan dalam peningkatan ekonomi keluarga penenun.
Ervinda memang tidak asal bicara. Belum lama ini pihaknya melakukan road show Eropa ke 5 kota mode dunia yakni Milan, Viena, Hamburg, Berlin, dan Moskow.
Tidak hanya itu, pada Februari 2017 lalu, Warnatasku berkolaborasi dengan 6 designer Indonesia menggelar fashion week di Jakarta dengan tajuk ‘Pesona Mutiara Maumere’.
Warnatasku tidak hanya memproduksi tas. Guna memperkenalkan tenunan tradisonal, Warnatasku juga membuat busana yang dipadukan dengan bahan tenun seperti jaket, kameja atau produk lainnya.
Hal ini dilakukan agar kaum muda mulai mencintai tenunan tradisional.
Sementara itu, Koodinator Sanggar Tawa Tana Dokar, Kletus Beru mengapresiasi Warnatasku atas kerja sama yang dibangun selama ini.
Dengan kerja sama tersebut ada kepastian kemana para penenun di sanggarnya harus menjual hasil tenunan. “Kami hari ini sudah tanda tangani komitmen kerja sama.
Bulan ini kami harus kirimkan 100 lembar kain tenun,” ungkap Kletus.
Penulis: Are de Peskim
Editor: Adrianus Aba