Borong, Vox NTT- Pengerjaan proyek lapen di Desa Compang Laho, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur mendapat apresiasi warga setempat.
Apresiasi tersebut lantaran pengerjaan proyek melibatkan warga di Desa Compang Laho.
Anton, salah satu warga Desa Compang Laho mengatakan, sebagai masyarakat dirinya sangat mengapresiasi program pemerintah desanya yang melibatkan seluruh masyarakat dalam setiap jenis item kegiatan.
“Kami senang dengan model program seperti ini pak. Semua pengerjaan fisik desa selalu melibatkan seluruh masyarakat. Dari segi ekonomi sungguh sangat membantu kita. Bayangkan kita diberi upah per hari itu 60 ribu, kerja di desa sendiri. Tidak perlu ke luar daerah lagi cari kerja. Semoga ini tetap berjalan dengan baik ke depannya tanpa ada kendala,” kata Anton saat ditemui di lokasi pembangunan jalan lapen di desanya, Sabtu (02/06/2018).
Sebab itu, dia menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Desa Compang Laho yang sudah mengucurkan dana desa dalam jumlah begitu banyak.
Pemerintah desa yang dipercayakan untuk mengelola dana desa, kata Anton, diharapkan bisa terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kepala Desa Compang Laho, Anggalinus Aman membenarkan pengerjaan lapen itu melibatkan seluruh masyarakat Desa Compang Laho, baik pria maupun wanita.
Baca Juga: Tingkat Membaca Siswa Nol Persen, Ketua Komite SDN Lenang Kesal
“Untuk kerjanya kita beri ruang seluasnya kepada masyarakat yang mau dan siap bekerja. Tidak ada batasan, pria atau wanita dalam satu rumah bisa kerja semua, asalkan bisa bekerja. Kerjanya itu mulai dari pembersihan sampai pengerjaan lapen itu tuntas,” ujar Kades Anggalinus.
Sementara itu, Marselinus Bongko, Ketua TPK proyek lapen di Desa Compang Laho mengaku, pembangunan tersebut dikerjakan dengan sistem swakelola, bukan kontraktual.
“Untuk harian orang kerja itu swakelola. Sementara untuk material itu pakai pihak ketiga yang memenuhi aturan berdasarkan musyawarah,” jelas Marsel.
Dia menambahkan, untuk material lokal seperti batu, pihaknya memanfaatkan potensi di Desa Compang Laho, tidak didatangkan dari luar.
Menurut Marsel, pengerjaan lapen itu terdiri dua dari jalur. Keduanya yakni jalur Golo Laja menuju Kuwu dan dari Tanggar menuju Golo Tenda.
“Sistem kerjanya harian per-RT. Jadwal kerjanya per hari per RT,” aku Marsel.
“Untuk upahnya, yang perempuan 58.000 dan pria 60.000. Selesai kerja satu hari, upahnya langsung diterima di kantor desa. Kerja langsung terima uang. Karena ini padat karya tunai,” tambah dia.
Dikatakan, untuk pembersihan jalan, seluruh wanita dilibatkan dan beberapa pria.
“Selama ini warga sangat antusias untuk ikut bekerja. Dalam satu rumah itu, berapa saja yang bisa bekerja, silahkan bekerja. Yang penting sudah masuk usia kerja. Selama ini, ada warga yang tidak ikut karena ada halangan yang sangat penting. Tetapi, umumnya masyarakat sambut baik program kerja pemerintah,” katanya.
Menurut dia, pengerjaan lapen itu akan dimulai jika proses pembersihan sudah selesai dan material sudah dimuat di lokasi proyek.
Fokus Pembangunan Fisik
Kades Compang Laho, Anggalinus Aman mengatakan, dana desa Compang Laho tahun 2018 fokus untuk pembangunan fisik berupa lapen. Sisanya untuk pemberdayaan masyarakat.
Dia membeberkan, total dana desa Compang Laho tahun 2018 sebanyak Rp 999.384.000.
Dana itu fokus untuk pembangunan fisik yaitu lapen yang panjangnya 818 meter dengan pagu Rp 839.000.000.
“Untuk pemberdayaan pagu dananya 27.000.000. Kegiatannya antara lain, kelompok binaan kerja sama dengan LSM WVI, sosialisasi BUMdes, dan kader posyandu,” beber Kades Anggalinus.
Dikatakan, seluruh masyarakat Desa Compang Laho mengetahui jumlah dana, baik itu pembangunan fisik maupun untuk pemberdayaan masyarakat.
“Semuanya serba transparan. Setiap jenis kegiatan selalu ada papan informasi. Sehingga seluruh masyarakat bisa tahu persis berapa anggaran setiap kegiatan di desa. Tidak ada lagi, tanya sana-sini, pembangunan itu tidak jelas anggarannya berapa. Semuanya terbuka. Masyarakat dengan mudah peroleh informasi terkait dana desa,” jelas Kades Anggalinus.
Menurutnya, penetapan program pembangunan setiap tahun di Desa Compang Laho selalu melalui musyawarah dengan semua stakeholders.
Mereka adalah masyarakat, BPD, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan Pemerintah Desa Compang Laho.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Adrianus Aba