Labuan Bajo, Vox NTT- Sekolah Dasar Katolik (SDK) Dencang yang berlokasi di Meter, Desa Watu Wangka, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat telah mamasuki usia 62 tahun pada 31 Agustus 2018.
Menyambut usianya yang lebih dari setengah abad ini, managemen SDK Dencang melangsungkan perayaan ulang tahun pada Kamis, 6 September 2018.
Perayaan yang berlangsung di SDK Dencang tersebut dihadiri oleh sejumlah alumni, orang tua murid, hampir semua masyarakat desa Watu Wangka, Pastor Paroki Rekas, dan pengawas sekolah Kecamatan Mbeliling.
Kepala SDK Dencang, Siprianus Lai dalam sambutannya mengatakan, selama 5 tahun mengabdi merasa bangga karena orang tua murid turut berpartisipasi dalam membagun sekolah itu.
Menurut Siprianus, keberhasilan SDK Dencang tidak hanya oleh guru. Namun keberhasilan itu didapatkan berkat dukungan semua orang orang tua murid yang sudah terlibat dengan caranya masing-masing.
“Sekolah ini sudah berprestasi di mata Kabupaten (Mabar), baik mutu sekolah dan urusan administrasi,” terang Siprianus dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Kamis malam.
Dia mengungkapkan, banyak alumni dari SDK Dencang yang sudah berhasil, baik yang bekerja di pemerintahan, ekonomi, maupun swasta.
“Misalnya di kantor-kantor Manggarai Barat, di sekolah-sekolah di Manggarai Barat,” katanya.
Atas hal tersebut, Siprianus menyampaikan terima kasih kepada Gubernur NTT dan Bupati Manggarai Barat yang sudah memperhatikan pembangunan ruang kelas dan kantor sekolah di SDK Dencang.
Terpisah, Pastor Paroki Rekas Yanuarius Mali, SVD dalam sambutannya mengatakan, di usianya yang ke-62 tahun, SDK Dencang tetap berdiri kokoh dan berbakti kepada bangsa dan gereja.
Menurut Pastor Yan, SDK Dencang sejak berdiri pada 31 Agustus 1956 tidak pernah pudar berkiprah dan mendidik anak-anak bangsa.
Dalam sambutannya pula, Kepala Yayasan Sukma Wilayah Paroki Rekas Keuskupan Ruteng itu menyampaikan pesan gereja dan Presiden Joko Widodo tentang generasi berkarakter.
Gereja katolik, kata dia, menyambut baik upaya untuk membangun pendidikan karakter di setiap sekolah.
“Pendidikan yang harus kita bangkitkan juga mempertahankan nilai-nilai di sekolah, maka karakter generasi kita dibentuk secara baik di dunia pendidikan,” kata Pastor Yan.
Menurut dia, pendidikan nilai yang ditekankan oleh gereja katolik yakni pendidikan iman, moral, dan sosial.
“Pendidikan iman, ketika Negara kita dan kondisi saat ini, semua pemimpin agama di Indonesia bicara keanekaragaman suku, agama, budaya dan aliran kepercayaan, SDK Dencang tidak hanya teori, sudah dilakukan sejak dibangun sekolah ini,” ujar Pastor Yan.
Dia mencontohkan, pihak yang hadir dalam acara ulang tahun SDK Dencang tidak hanya orang katolik, namun juga keluarga muslim.
Situasi tersebut salah satu bukti bahwa SDK Dencang tetap menjaga keberagaman dalam bingkai persatuan dan kesatuan.
“Diharapkan kita tetap mempertahankan kekompakan. Nai ca anggit, tuka ca leleng (ungkapan persatuan dan kesatuan orang Manggarai),” ajak Pastor Yan.
Menurut dia, hanya dengan kekompakan dan menghargai perbedaan serta merajut kebersamaan bisa mewujudkan generasi berkarakter, yang mana 100 persen beriman dan 100 persen berwarga Negara Indonesia.
”Saya sebagai Pastor Paroki Rekas mengucapkan selamat ulang tahun SDK Dencang yang ke-62, semoga kita tetap merajut kebersamaan dan toleransi di antara kita, khususnya di bidang pendidikan,” imbuhnya.
Penulis: Ardy Abba