Kupang, Vox NTT-Jangan pernah bermimpi menjadi orang Katolik yang baik jika tidak menjadi pelopor perubahan sosial. Perubahan sosial yang didambakan ialah perubahan sosial yang dicahayai ajaran sosial gereja atas aneka problem sosial yang ada di Nusa Tenggara Timur.
Demikian kesimpulan diskusi KMK Keuskupan Agung Kupang di Aula Biara Frateran BHK Oesapa Kupang, Sabtu (23/2/2019) bertema ‘Bubarkan KMK Kalau Lu Sonde Peka dan Sonde Bisa Buat Perubahan’.
Para pencerah diskusi adalah intelektual muda terkemuka George Hormat Kulas, rohaniwan Romo Arkadius Manek, dan Dosen Komunikasi FISIP Undana, Abner Raya Midara.
Diskusi yang dihadiri 70 orang anggota Keluarga Mahasiswa katolik (KMK), berlangsung 10 jam dan dimoderatori Djansen Wangge, Ketua KMK Fakultas Kelautan dan Perikanan Undana.
Romo Arkadius Manek memaparkan pendasaran makna penting generasi muda katolik menjadi pelopor perubahan sesuai pesan moral penting yang termaktub dalam dokumen-dokumen Ajaran Sosial Gereja dan menjelaskan perkembangan gereja dari jaman ke jaman.
Dia menekankan pesan kuat bahwa generasi muda katolik tidak boleh menjadi penonton pasif dalam seluruh gerakan perubahan sosial yang ada di sekitarnya.
Generasi muda katolik justru berkewajiban moral atas dasar iman katolik terlibat dengan problem masyarakat di sekitarnya, termasuk sanggup beradaptasi dan mengikuti arah perubahan yang sedang cepat terjadi sekarang ini.
Abner Raya Midara menambahkan, realitas sosial NTT sangat jelas dengan tampilan kemiskinan yang luas, pengangguran yang kian banyak, pertikaian antarkelompok, kesenjangan sosial, kejahatan seksual.
Sedikitnya ada 25 masalah sosial yang disebutkan Abner melibatkan generasi muda dan masyarakat NTT seluruhnya. Karena itu dia menyerukan agar orang muda katolik tidak boleh berpangku tangan atas masalah sosial ini.
George Hormat bahkan menandaskan bahwa memang tidak gampang menjadi orang katolik. Karena untuk menjadi orang katolik yang baik dan benar itu harus sanggup menjadi pelopor perubahan sosial, harus siap terlibat dalam problem kemasyarakatan dan bersedia menjadi kunci perubahan sosial.
“Kalau tidak mau bersolidaritas dan jadi pelopor perubahan, sebaiknya jangan jadi orang katolik,” ujar George cendekiawan muda penulis produktif berbagai media online itu.
Penulis: Eka