Kupang, Vox NTT – Esok Kamis, 3 Oktober 2019, ribuan mahasiswa di Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dari berbagai kampus dengan masyarakat umum akan menggelar rapat akbar.
Rapat akbar itu untuk mendukung kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di bawah kepemimpinan Presiden terpilih 2019 – 2024 Ir. Joko Widodo – H. Ma’ruf Amin.
Rapat akbar mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam “Forum Masyarakat NTT Penjaga NKRI” ini akan digelar di Taman Nostalgia, Kota Kupang.
Kesepakatan tersebut tercapai dalam pertemuan antara mantan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dengan Rektor Undana Prof. Fred Benu, Rektor UKAW Ayub Meko, dan Rektor Unwira yang diwakili Dosen Fisipol Unwira, Tommy Susu.
Pertemuan yang juga dihadiri Ketua Sinode GMIT DR. Merry Y. Kolimon dan Ketua Forum Pembaharuan Kebangsaan Theo Widodo itu berlangsung di kediaman Frans Lebu Raya, selama dua malam terhitung sejak tanggal 30 September sampai 1 Oktober 2019.
Dalam pertemuan itu, baik Rektor Undana dan para rektor lainnya sepakat untuk menurunkan mahasiswanya pada rapat akbar tersebut.
“Saya sudah bicara dengan Rektor Muhammadiyah, Rektor Universitas PGRI dan Ketua Yayasannya untuk terlibat dalam rapat akbar ini,” ungkap Rektor Undana Fred Benu dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Rabu (02/10/2019)m
Mantan Gubenur NTT Periode 2008-2018, Frans Lebu Raya sebagai inisiator rapat akbar tersebut mengatakan, bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi atas sitiuasi politik nasional akhir-akhir ini.
“Dengan adanya demontrasi mahasiswa di berbagai daerah,” kata Lebu Raya.
Frans mengaku mendukung sepenuhnya gerakan mahasiswa sepanjang perjuangannya murni dalam rangka menegakkan demokrasi dan supremasi hukum.
Namun yang terjadi kata dia, aksi mahasiswa dinilainya sudah melenceng dari substansi dengan adanya penyusupan dari elemen-elemen yang ingin membonceng pergerakan mahasiswa dengan membawa agenda pembatalan pelantikan Presiden terpilih dan agenda khilafah.
“Oleh karenya, masyarakat NTT tidak boleh tinggal diam. Sebagai pendukung Jokowi dan masyarakat yang mendukung tegaknya NKRI, maka kita menyampaikan pesan kepada mereka agar tidak coba-coba merongrong keutuhan NKRI,” ujarnya.
Sebagai masyarakat jelas dia, tidak boleh tinggal diam dengan situasi yang terjadi akhir-akhir ini.
“Apalagi Gubernur NTT sudah memulainya. Masa kita tinggal diam,” pungkas Lebu Raya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba