Betun, Vox NTT- Kepala Desa (Kades) Nauke Kusa Anselmus Duly Berek dan Teniu Manu Anita Dacosta, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka melakukan studi banding, Senin (07/10/2019).
Keduanya melakukan studi banding di Desa Lakekun dan Lakekun Barat, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka.
“Hari ini saya merasa senang dan bangga karena di Kabupaten Malaka ada dua desa bisa dijadikan tempat studi banding yaitu Desa Lakekun dan Lakekun Barat, Kecamatan Kobalima, daripada kita studi banding di luar NTT, khususnya Pulau Jawa lebih baik daerah kita sendirin,” tutur Kades Nauke Kusa, Anselmus Duly Berek kepada VoxNtt.com.
Kades Ansel pun memuji Desa Lakekun Barat karena dia bersama pendamping desa banyak mendapatkan pengalaman yang kemudian bisa diterapkan di Nauka Kusa.
Pasalnya, di Desa Lakekun Barat ada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) membudidayakan ikan air tawar dan bisa menjaring pengunjung untuk datang. Itu terutama bagi pengunjung yang memiliki hobi memancing.
Di Desa Lakekun juga kata dia, sangat kreatif karena bisa memanfaatkan barang bekas yang sudah tidak terpakai dan diolah menjadi kerajian tangan seperti topi, hiasan dinding, gantungan kunci, dan sebagainya. Barang bekas yang dimanfaatkan seperti, botol bekas air mineral, kardus, dan lain-lain.
“Kita akan belajar banyak dari dua desa ini,” ucap Kades Ansel.
Terpisah, Kepala Desa Lakelun Barat Luan Martinus, merasa senang atas kunjungan dari desa tetangga untuk saling berbagi pengalaman.
Baca Juga:
“Kita bisa saling mengisi dan berbagi ilmu demi kemajuan desa kita masing – masing,” kata Kades tiga periode ini.
Kepala Desa Lakekun Cecilia Valeriana Uduk juga mengaku senang atas kunjungan dari desa tetangganya.
“Saya sangat gembira dan merasa tersanjung karena dua Kepala Desa (Kades) dari Desa Nauke Kusa dan Desa Teniu Manu Kecamatan Laenmanen yang sudah mempercayai desa kami untuk menjadi tempat studi banding,” kata Cecilia.
Cecilia mengaku, sebelum menjadi Kades Lakekun dia pernah menjabat sebagai tim penggerak PKK Kecamatan Kobalima.
Saat itu, ia belajar membuat kerajinan tangan dari barang bekas yang sudah tidak digunakan seperti botol, gelas bekas, kemasan minuman mineral, kardus dan lain-lain.
“Pada kesempatan ini saya berterima kasih kepada wartawan yang sudah turut hadir pada kesempatan ini,” tutur Kades Cecilia sambil tersenyum.
Penulis: Frido Raebesi
Editor: Ardy Abba