Kupang, Vox NTT – Hujan deras disertai angin puting beliung terjadi secara tiba-tiba di Kampung Rewas, Desa Lumut, Kecamatan Ndoso, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (11/12/2019), sekitar pukul 17.30 Wita.
Akibatnya, tiga rumah warga dan satu bangunan gereja rusak setelah diterjang angin puting beliung.
Baca: Angin Puting Beliung Terjang Tiga Rumah dan Satu Gereja di Mabar
Camat Ndoso Fransiskus Tote kemudian mengunjungi warga korban musibah angin puting beliung di Kampung Rewas tersebut, Kamis (12/12/2019).
Ia mengatakan, kunjungan itu setelah mendapat informasi adanya musibah angin puting beliung di Kampung Rewas.
“Memang kemarin hujan deras dan terjadi angin puting sekitar Kampung Rewas saja. Beberapa rumah yang menjadi korban angin puting beliung yang membawa bencana rumah penduduk,” kata Tote saat dihubungi VoxNtt.com melalui telepon selulernya, Kamis malam.
Ia mengaku, ada empat rumah dan satu bangunan gereja diterjang angin puting beliung.
“Yang rusak parah itu ada empat rumah termasuk bagian timur Gereja Stasi Rewas ditumbang oleh pohon kemiri. Kemudian beberapa rumah penduduk yang lain, ada bongkar seng, hancur dia punya kardol, kemudian dapur yang lain,” ungkap Camat Tote.
Setelah pemantauan di sekitar tempat kejadian kata dia, total seng yang diterjang angin puting beliung berjumlah 353 lembar seng.
“Dan ini saya sudah kirimkan laporan ke kabupaten melalui BPBD Manggarai Barat,” tuturnya.
Selama berada di lokasi, Camat Tote bersama warga setempat mengamankan barang-barang sisa setelah rumah penduduk rusak diterjang angin puting beliung.
“Ada satu rumah yang sapu rata tanah. Semua padi-padi, barang-barang yang ada di dalam rumah itu kami amankan dengan baik,” ungkapnya.
Kunjungan Camat Tote itu juga, sekaligus memberikan bantuan berupa sembako kepada korban.
“Ya, sekadar untuk memberi kekuatan kepada mereka berupa beras, mi goreng, gula. Tidak seberapa. Ini sebatas spontanitas dari kita dari kecamatan juga dari pemerintah desa setempat,” katanya.
Ia juga bersyukur karena peristiwa itu tidak ada korban jiwa.
“Saya memberikan imbauan kepada masyarakat, saya bilang kita bersyukur bencana ini tidak merenggutkan nyawa,” ucap Camat Tote.
Menurutnya, bencana di Kampung Rewas itu cukup besar karena begitu banyak pohon kemiri yang tumbang dekat rumah warga.
Beberapa pohon juga tumbang di jalan. Akibatnya, kendaran tidak bisa lewat.
“Sepanjang hari ini tadi kita potong semua kayu-kayu itu menggunakan sensor akan dilajutkan besok,” jelasnya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat agar secepatnya menyikapi bencana tersebut.
“Karena Kampung Rewas ini merupakan bagian dari Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, bagaimana warga lainnya yang kena musibah harus kita perlakukan sama. Muda-mudahan seng besoknya itu sudah didrop karena kami sudah komunikasi tadi,” tutup Camat Tote.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba