Kefamenanu, Vox NTT- Lima oknum anggota Polres TTU diduga melakukan pengeroyokan terhadap Eduardus Fouk warga Desa Kotafoun, Kecamatan Biboki Anleu, Senin (27/04/2020).
Informasi yang dihimpun VoxNtt.com, Edu yang diketahui masih duduk di bangku SMA tersebut diduga dikeroyok 5 oknum Polisi di Desa Birunatun, Kecamatan Biboki Feotleu pada Senin dini hari.
Akibat pengeroyokan tersebut, Edu mengalami luka memar pada bibir, kepala, bibir dan tangan.
Direktur LAKMAS Cendana Wangi NTT Viktor Manbait selaku perwakilan keluarga korban mengaku, kasus tersebut sudah diadukan ke bagian SPKT Polres TTU, Senin (27/04/2020).
Sehingga ia berharap kasus tersebut dapat diproses hukum sesuai aturan yang berlaku.
Viktor mengaku saat ini korban sementara menjalani perawatan intensif di ruang perawatan RS Leona Kefamenanu.
Untuk saat ini, kata dia, kondisi korban masih mengalami gangguan pernapasan dan merasa sakit pada bagian dada dan belakang.
“Kondisinya masih seperti kemarin itu,bernafas masih sakit bagian dada belakang,” jelasnya saat dihubungi VoxNtt.com melalui telepon, Selasa (28/04/2020).
Kapolres TTU AKBP Nelson Felipe Dias Quintas saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya mengaku menghormati laporan Polisi yang dibuat oleh Eduardus.
AKBP Nelson pun mengaku siap untuk memproses laporan tersebut sesuai aturan hukum yang berlaku.
Ia juga mengakui adanya luka pada tubuh korban. Namun ia menyatakan, anggotanya juga mengalami luka pada bagian kaki dan tangan.
Luka yang dialami oleh Eduardus dan para anggotanya tersebut, tuturnya, akibat terjatuh saat saling kejar-kejaran.
Itu lantaran korban berusaha melarikan diri saat hendak dipertemukan dengan para pelaku penganiaya anggota Polisi beberapa waktu lalu.
“Selaku pimpinan saya tidak akan mentolerir jika anggota terbukti bersalah, namun jika sebaliknya tuduhan itu hanya alibi diri dari aksi pengrusakan motor dinas, pengejaran dan pelemparan terhadap anggota hingga mengalami luka maka sanksi hukum pun akan dijatuhkan sesuai sanksi hukum yang berlaku,” tegasnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba