Oelamasi, Vox NTT-Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di SD GMIT Koro’oto, Desa Nekmese, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang.
Kegiatan yang digelar pada Selasa, 29 September 2020 itu, melibatkan Tim Dosen dari Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Katolik Widya Mandira.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membantu para guru dalam memahami dan mengajarkan konsep-konsep dasar matematika secara konseptual,” kata Kristoforus Djawa Djong, selaku Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat kepada VoxNtt.com.
Kegiatan ini diikuti oleh 15 peserta yang berasal dari Sekolah Dasar kawasan Amarasi Selatan.
“Karena saat ini sedang dalam masa pandemik Covid-19 maka kegiatan ini dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol Kesehatan,” ujarnya.
Kristoforus Djawa Djong, M.Pd selaku Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat menyampaikan, kegiatan ini rutin digelar oleh Program Studi Pendidikan Matematika sebagai bentuk apresiasi dan partisipasi terhadap pembangunan pendidikan di Nusa Tenggara Timur.
“Selanjutnya, untuk mengetahui kemampuan dasar matematis yang dimiliki oleh para guru, mereka diminta untuk mengerjakan soal tes matematika dasar sehingga Tim PkM bisa memberikan bantuan yang tepat sesuai dengan kesulitan yang dialami oleh para guru. Berdasarkan hasil tes tersebut, Tim kemudian melakukan kegiatan pelatihan pembuatan alat peraga matematis yang dapat digunakan untuk memahami konsep-konsep matematika secara konseptual. Pemahaman yang hanya bersifat prosedural dapat menyebabkan kesalahan-kesalahan dalam memahami matematika,” jelasnya.
Salah satu contohnya, lanjut dia, terlihat ketika para guru menjelaskan bahwa rumus luas persegi panjang adalah panjang kali lebar dan bukan lebar kali panjang.
Kesalahan ini dapat mengakibatkan dampak lanjutan ketika para guru mengajarkan konsep-konsep yang keliru tersebut kepada para siswa di kelasnya masing-masing.
“Pada kegiatan ini, alat-alat peraga yang digunakan merupakan alat-alat peraga sederhana yang dapat dibuat dengan menggunakan kertas sehingga memudahkan dalam pembelajaran nanti. Alat-alat diperagakan dalam kegiatan kali ini dapat digunakan untuk membantu para siswa dalam memahami konsep geometri bidang datar,” katanya.
Menurutnya, secara keseluruhan kegiatan ini berjalan dengan baik. Para guru menyampaikan bahwa mereka merasa puas dengan kegiatan yang telah dilakukan. Pemahaman mereka tentang rumus luas bidang datar pun menjadi semakin mendalam yaitu dari sekadar menghafal rumus luas bidang datar menjadi memahami dari mana rumus tersebut berasal.
Untuk diketahui, kegiatan ini diawali dengan sambutan pembuka oleh Pieter Otemusu, selaku Kepala SD GMIT Koro’oto.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Irvan K