Mbay, Vox NTT- Puluhan orang warga dari Desa Olaia, Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo melakukan penyerangan ke salah satu rumah warga Desa Aeramo pada Sabtu, 19 Desember 2020, sekitar pukul 03.00 dini hari.
Kelompok penyerangan itu diduga dipimpin oleh Tarsisius alias Tarzan, salah satu keponakan dari ketua Suku Nataia, Patris Seo.
Informasi sementara, penyerangan itu diduga dipicu oleh ulah Tarzan yang hendak merampas setengah botol minuman keras (miras) dari Yulius Benga (18) dalam sebuah acara pesta pernikahan di Desa Aeramo pada pada 18 Desember 2020 malam.
Berdasarkan keterangan langsung dari Yulius, mulanya Tarzan hendak meminta sisa minuman keras yang saat itu dipegang olehnya.
Miras itu disebutnya berasal dari pengantin pria yang sengaja diberikan kepada Yulius untuk dikonsumsi bersama rekan-rekan mereka yang membantu melancarkan kegiatan pesta itu.
Melihat miras itu, Tarzan pun berniat memintanya untuk dikonsumsi oleh rekan-rekan Tarzan. Namun tidak diberikan oleh Yulius.
Merasa tersinggung karena tidak diberikan miras, jari Tarsan yang saat itu sedang mengapit sebatang rokok kemudian melayangkan bogem mentah ke wajah Yulius.
Akibatnya, rahang kiri atas Yulius terdapat dua bekas, bekas pukulan dan luka bakar akibat sulutan api rokok. Tidak sampai di situ, Tarzan juga memukul Yulius dengan botol miras lainnya di lengan kiri.
Yulius yang malu diperlakukan di depan umum kemudian membalas memukul jidad Tarzan dengan gelas minuman hingga mengalami luka robek.
Rekan-rekan Tarzan yang saat itu menyaksikan langsung kejadian tersebut lalu menyeret Yulius keluar tempat pesta dan mengeroyoknya. Beruntung, Yulius berhasil lepas dari tindakan itu lalu melarikan diri di kegelapan malam.
Diduga tidk puas menganiaya Yulius, kelompok Tarzan kemudian bergerak mendatangi rumah Yulius yang berjarak sekitar 300 meter dari tempat kegiatan pesta itu.
Sari Mutakasi, tetangga Yulius mengatakan, masa penyerangan itu datang dengan menggunakan dua kendaraan pick up kemudian melakukan perusakan.
Mereka merusak kaca jendela, menghancurkan beberapa kursi dan pohon Natal.
Menurut saksi, ketua suku Nataia, Patris Seo terpantau hadir juga dalam penyerangan itu.
Patris juga sempat mengancam akan membakar rumah Yulius.
Sementara, usai melakukan penyerangan kelompok Tarzan kemudian membubarkan diri.
Petrus Tifu (60) Ayahanda Yulius mengaku kaget ketika rumahnya tiba-tiba diserang. Di antara massa, dia mengaku hanya mengenal tiga orang pelaku dalam penyerangan itu.
“Tiga orang saja yang saya kenal, Patris Seo, dia punya anak dan Nusri,” katanya.
Setelah melakukan perusakan, menurut Petrus, dia sempat bernegosiasi dengan Patris Seo untuk meminta duduk persoalan.
Menurut Patris Seo, seperti dituturkan Petrus, amarah Patris Seo memuncak setelah mendapat kabar bahwa keponakannya itu telah mati dianiaya Yulius.
“Saya dengar Tarzan ini sudah mau mati, kepala bocor,” kata Petrus menirukan ucapan Patris Seo.
Sabtu 19 Desember 2020 pagi, sekitar pukul 05.30, Petrus kemudian mendatangi SPKT Polres Nagekeo untuk melaporkan insiden tersebut.
Ajun Inspektur Polisi dua (Aipda) Muhammad Rodja bersama satu anggota polisi kemudian mendatangi tempat kejadian perkara usai menerima pengaduan Petrus.
Batu dan sepihan kaca kini telah diamankan polisi sebagai barang bukti.
Kini keluarga Petrus Tifu tengah mempertimbangkan kelanjutan dari peristiwa ini. Sementara, VoNtt.com terus berupaya menghubungi Patris Seo untuk mengonfirmasi.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba