Rabu, 6 Juli 2022
VoxNtt.com
No Result
View All Result
  • NTT NEWS
    • Kupang News
    • Regional NTT
  • OPINI
    • Gagasan
    • Podium Redaksi
  • SENI DAN BUDAYA
    Panen Raya Sorgum di Wilayah Pantai Utara Manggarai dan Matim Dorong Ketahanan Pangan

    Panen Raya Sorgum di Wilayah Pantai Utara Manggarai dan Matim Dorong Ketahanan Pangan

    Bantuan untuk Janda Miskin di Pedalaman Matim Mulai Berdatangan

    Bantuan untuk Janda Miskin di Pedalaman Matim Mulai Berdatangan

    KPK Kawal Transformasi Digital Kabupaten Manggarai Barat

    KPK Kawal Transformasi Digital Kabupaten Manggarai Barat

    ICRAF Rekrut 40-an Sarjana Muda di NTT Jadi Peneliti

    ICRAF Rekrut 40-an Sarjana Muda di NTT Jadi Peneliti

    Warga Matim Gotong Mayat Terobos Sungai Wae Musur

    Warga Matim Gotong Mayat Terobos Sungai Wae Musur

    Pilar Tanah Nanga Banda Digusur Pemkab Manggarai, Warga dan Pol PP Berkelahi

    Pilar Tanah Nanga Banda Digusur Pemkab Manggarai, Warga dan Pol PP Berkelahi

    Dirut Shana Sebut Pembangunan Persemaian Modern Milik KLHK Bukan BPOLBF

    Dirut Shana Sebut Pembangunan Persemaian Modern Milik KLHK Bukan BPOLBF

    Formata Desak Presiden Jokowi Hentikan Pembangunan Jalan ke Golo Mori

    Formata Desak Presiden Jokowi Hentikan Pembangunan Jalan ke Golo Mori

    Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kupang melalui Aksi Nyata

    Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kupang melalui Aksi Nyata

  • FEATURE
  • VOX POPULI
    Panen Raya Sorgum di Wilayah Pantai Utara Manggarai dan Matim Dorong Ketahanan Pangan

    Panen Raya Sorgum di Wilayah Pantai Utara Manggarai dan Matim Dorong Ketahanan Pangan

    Bantuan untuk Janda Miskin di Pedalaman Matim Mulai Berdatangan

    Bantuan untuk Janda Miskin di Pedalaman Matim Mulai Berdatangan

    KPK Kawal Transformasi Digital Kabupaten Manggarai Barat

    KPK Kawal Transformasi Digital Kabupaten Manggarai Barat

    ICRAF Rekrut 40-an Sarjana Muda di NTT Jadi Peneliti

    ICRAF Rekrut 40-an Sarjana Muda di NTT Jadi Peneliti

    Warga Matim Gotong Mayat Terobos Sungai Wae Musur

    Warga Matim Gotong Mayat Terobos Sungai Wae Musur

    Pilar Tanah Nanga Banda Digusur Pemkab Manggarai, Warga dan Pol PP Berkelahi

    Pilar Tanah Nanga Banda Digusur Pemkab Manggarai, Warga dan Pol PP Berkelahi

    Dirut Shana Sebut Pembangunan Persemaian Modern Milik KLHK Bukan BPOLBF

    Dirut Shana Sebut Pembangunan Persemaian Modern Milik KLHK Bukan BPOLBF

    Formata Desak Presiden Jokowi Hentikan Pembangunan Jalan ke Golo Mori

    Formata Desak Presiden Jokowi Hentikan Pembangunan Jalan ke Golo Mori

    Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kupang melalui Aksi Nyata

    Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kupang melalui Aksi Nyata

    • VOX GURU
    • MAHASISWA
    • PERAWAT
  • NASIONAL
    Panen Raya Sorgum di Wilayah Pantai Utara Manggarai dan Matim Dorong Ketahanan Pangan

    Panen Raya Sorgum di Wilayah Pantai Utara Manggarai dan Matim Dorong Ketahanan Pangan

    Bantuan untuk Janda Miskin di Pedalaman Matim Mulai Berdatangan

    Bantuan untuk Janda Miskin di Pedalaman Matim Mulai Berdatangan

    KPK Kawal Transformasi Digital Kabupaten Manggarai Barat

    KPK Kawal Transformasi Digital Kabupaten Manggarai Barat

    ICRAF Rekrut 40-an Sarjana Muda di NTT Jadi Peneliti

    ICRAF Rekrut 40-an Sarjana Muda di NTT Jadi Peneliti

    Warga Matim Gotong Mayat Terobos Sungai Wae Musur

    Warga Matim Gotong Mayat Terobos Sungai Wae Musur

    Pilar Tanah Nanga Banda Digusur Pemkab Manggarai, Warga dan Pol PP Berkelahi

    Pilar Tanah Nanga Banda Digusur Pemkab Manggarai, Warga dan Pol PP Berkelahi

    Dirut Shana Sebut Pembangunan Persemaian Modern Milik KLHK Bukan BPOLBF

    Dirut Shana Sebut Pembangunan Persemaian Modern Milik KLHK Bukan BPOLBF

    Formata Desak Presiden Jokowi Hentikan Pembangunan Jalan ke Golo Mori

    Formata Desak Presiden Jokowi Hentikan Pembangunan Jalan ke Golo Mori

    Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kupang melalui Aksi Nyata

    Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kupang melalui Aksi Nyata

  • INTERNASIONAL
  • LAINNYA
    • VOX DESA
      Panen Raya Sorgum di Wilayah Pantai Utara Manggarai dan Matim Dorong Ketahanan Pangan

      Panen Raya Sorgum di Wilayah Pantai Utara Manggarai dan Matim Dorong Ketahanan Pangan

      Bantuan untuk Janda Miskin di Pedalaman Matim Mulai Berdatangan

      Bantuan untuk Janda Miskin di Pedalaman Matim Mulai Berdatangan

      KPK Kawal Transformasi Digital Kabupaten Manggarai Barat

      KPK Kawal Transformasi Digital Kabupaten Manggarai Barat

      ICRAF Rekrut 40-an Sarjana Muda di NTT Jadi Peneliti

      ICRAF Rekrut 40-an Sarjana Muda di NTT Jadi Peneliti

      Warga Matim Gotong Mayat Terobos Sungai Wae Musur

      Warga Matim Gotong Mayat Terobos Sungai Wae Musur

      Pilar Tanah Nanga Banda Digusur Pemkab Manggarai, Warga dan Pol PP Berkelahi

      Pilar Tanah Nanga Banda Digusur Pemkab Manggarai, Warga dan Pol PP Berkelahi

      Dirut Shana Sebut Pembangunan Persemaian Modern Milik KLHK Bukan BPOLBF

      Dirut Shana Sebut Pembangunan Persemaian Modern Milik KLHK Bukan BPOLBF

      Formata Desak Presiden Jokowi Hentikan Pembangunan Jalan ke Golo Mori

      Formata Desak Presiden Jokowi Hentikan Pembangunan Jalan ke Golo Mori

      Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kupang melalui Aksi Nyata

      Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kupang melalui Aksi Nyata

    • HUKUM DAN KEAMANAN
    • KOMUNITAS
      Panen Raya Sorgum di Wilayah Pantai Utara Manggarai dan Matim Dorong Ketahanan Pangan

      Panen Raya Sorgum di Wilayah Pantai Utara Manggarai dan Matim Dorong Ketahanan Pangan

      Bantuan untuk Janda Miskin di Pedalaman Matim Mulai Berdatangan

      Bantuan untuk Janda Miskin di Pedalaman Matim Mulai Berdatangan

      KPK Kawal Transformasi Digital Kabupaten Manggarai Barat

      KPK Kawal Transformasi Digital Kabupaten Manggarai Barat

      ICRAF Rekrut 40-an Sarjana Muda di NTT Jadi Peneliti

      ICRAF Rekrut 40-an Sarjana Muda di NTT Jadi Peneliti

      Warga Matim Gotong Mayat Terobos Sungai Wae Musur

      Warga Matim Gotong Mayat Terobos Sungai Wae Musur

      Pilar Tanah Nanga Banda Digusur Pemkab Manggarai, Warga dan Pol PP Berkelahi

      Pilar Tanah Nanga Banda Digusur Pemkab Manggarai, Warga dan Pol PP Berkelahi

      Dirut Shana Sebut Pembangunan Persemaian Modern Milik KLHK Bukan BPOLBF

      Dirut Shana Sebut Pembangunan Persemaian Modern Milik KLHK Bukan BPOLBF

      Formata Desak Presiden Jokowi Hentikan Pembangunan Jalan ke Golo Mori

      Formata Desak Presiden Jokowi Hentikan Pembangunan Jalan ke Golo Mori

      Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kupang melalui Aksi Nyata

      Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kupang melalui Aksi Nyata

  • NTT NEWS
    • Kupang News
    • Regional NTT
  • OPINI
    • Gagasan
    • Podium Redaksi
  • SENI DAN BUDAYA
    Panen Raya Sorgum di Wilayah Pantai Utara Manggarai dan Matim Dorong Ketahanan Pangan

    Panen Raya Sorgum di Wilayah Pantai Utara Manggarai dan Matim Dorong Ketahanan Pangan

    Bantuan untuk Janda Miskin di Pedalaman Matim Mulai Berdatangan

    Bantuan untuk Janda Miskin di Pedalaman Matim Mulai Berdatangan

    KPK Kawal Transformasi Digital Kabupaten Manggarai Barat

    KPK Kawal Transformasi Digital Kabupaten Manggarai Barat

    ICRAF Rekrut 40-an Sarjana Muda di NTT Jadi Peneliti

    ICRAF Rekrut 40-an Sarjana Muda di NTT Jadi Peneliti

    Warga Matim Gotong Mayat Terobos Sungai Wae Musur

    Warga Matim Gotong Mayat Terobos Sungai Wae Musur

    Pilar Tanah Nanga Banda Digusur Pemkab Manggarai, Warga dan Pol PP Berkelahi

    Pilar Tanah Nanga Banda Digusur Pemkab Manggarai, Warga dan Pol PP Berkelahi

    Dirut Shana Sebut Pembangunan Persemaian Modern Milik KLHK Bukan BPOLBF

    Dirut Shana Sebut Pembangunan Persemaian Modern Milik KLHK Bukan BPOLBF

    Formata Desak Presiden Jokowi Hentikan Pembangunan Jalan ke Golo Mori

    Formata Desak Presiden Jokowi Hentikan Pembangunan Jalan ke Golo Mori

    Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kupang melalui Aksi Nyata

    Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kupang melalui Aksi Nyata

  • FEATURE
  • VOX POPULI
    Panen Raya Sorgum di Wilayah Pantai Utara Manggarai dan Matim Dorong Ketahanan Pangan

    Panen Raya Sorgum di Wilayah Pantai Utara Manggarai dan Matim Dorong Ketahanan Pangan

    Bantuan untuk Janda Miskin di Pedalaman Matim Mulai Berdatangan

    Bantuan untuk Janda Miskin di Pedalaman Matim Mulai Berdatangan

    KPK Kawal Transformasi Digital Kabupaten Manggarai Barat

    KPK Kawal Transformasi Digital Kabupaten Manggarai Barat

    ICRAF Rekrut 40-an Sarjana Muda di NTT Jadi Peneliti

    ICRAF Rekrut 40-an Sarjana Muda di NTT Jadi Peneliti

    Warga Matim Gotong Mayat Terobos Sungai Wae Musur

    Warga Matim Gotong Mayat Terobos Sungai Wae Musur

    Pilar Tanah Nanga Banda Digusur Pemkab Manggarai, Warga dan Pol PP Berkelahi

    Pilar Tanah Nanga Banda Digusur Pemkab Manggarai, Warga dan Pol PP Berkelahi

    Dirut Shana Sebut Pembangunan Persemaian Modern Milik KLHK Bukan BPOLBF

    Dirut Shana Sebut Pembangunan Persemaian Modern Milik KLHK Bukan BPOLBF

    Formata Desak Presiden Jokowi Hentikan Pembangunan Jalan ke Golo Mori

    Formata Desak Presiden Jokowi Hentikan Pembangunan Jalan ke Golo Mori

    Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kupang melalui Aksi Nyata

    Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kupang melalui Aksi Nyata

    • VOX GURU
    • MAHASISWA
    • PERAWAT
  • NASIONAL
    Panen Raya Sorgum di Wilayah Pantai Utara Manggarai dan Matim Dorong Ketahanan Pangan

    Panen Raya Sorgum di Wilayah Pantai Utara Manggarai dan Matim Dorong Ketahanan Pangan

    Bantuan untuk Janda Miskin di Pedalaman Matim Mulai Berdatangan

    Bantuan untuk Janda Miskin di Pedalaman Matim Mulai Berdatangan

    KPK Kawal Transformasi Digital Kabupaten Manggarai Barat

    KPK Kawal Transformasi Digital Kabupaten Manggarai Barat

    ICRAF Rekrut 40-an Sarjana Muda di NTT Jadi Peneliti

    ICRAF Rekrut 40-an Sarjana Muda di NTT Jadi Peneliti

    Warga Matim Gotong Mayat Terobos Sungai Wae Musur

    Warga Matim Gotong Mayat Terobos Sungai Wae Musur

    Pilar Tanah Nanga Banda Digusur Pemkab Manggarai, Warga dan Pol PP Berkelahi

    Pilar Tanah Nanga Banda Digusur Pemkab Manggarai, Warga dan Pol PP Berkelahi

    Dirut Shana Sebut Pembangunan Persemaian Modern Milik KLHK Bukan BPOLBF

    Dirut Shana Sebut Pembangunan Persemaian Modern Milik KLHK Bukan BPOLBF

    Formata Desak Presiden Jokowi Hentikan Pembangunan Jalan ke Golo Mori

    Formata Desak Presiden Jokowi Hentikan Pembangunan Jalan ke Golo Mori

    Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kupang melalui Aksi Nyata

    Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kupang melalui Aksi Nyata

  • INTERNASIONAL
  • LAINNYA
    • VOX DESA
      Panen Raya Sorgum di Wilayah Pantai Utara Manggarai dan Matim Dorong Ketahanan Pangan

      Panen Raya Sorgum di Wilayah Pantai Utara Manggarai dan Matim Dorong Ketahanan Pangan

      Bantuan untuk Janda Miskin di Pedalaman Matim Mulai Berdatangan

      Bantuan untuk Janda Miskin di Pedalaman Matim Mulai Berdatangan

      KPK Kawal Transformasi Digital Kabupaten Manggarai Barat

      KPK Kawal Transformasi Digital Kabupaten Manggarai Barat

      ICRAF Rekrut 40-an Sarjana Muda di NTT Jadi Peneliti

      ICRAF Rekrut 40-an Sarjana Muda di NTT Jadi Peneliti

      Warga Matim Gotong Mayat Terobos Sungai Wae Musur

      Warga Matim Gotong Mayat Terobos Sungai Wae Musur

      Pilar Tanah Nanga Banda Digusur Pemkab Manggarai, Warga dan Pol PP Berkelahi

      Pilar Tanah Nanga Banda Digusur Pemkab Manggarai, Warga dan Pol PP Berkelahi

      Dirut Shana Sebut Pembangunan Persemaian Modern Milik KLHK Bukan BPOLBF

      Dirut Shana Sebut Pembangunan Persemaian Modern Milik KLHK Bukan BPOLBF

      Formata Desak Presiden Jokowi Hentikan Pembangunan Jalan ke Golo Mori

      Formata Desak Presiden Jokowi Hentikan Pembangunan Jalan ke Golo Mori

      Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kupang melalui Aksi Nyata

      Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kupang melalui Aksi Nyata

    • HUKUM DAN KEAMANAN
    • KOMUNITAS
      Panen Raya Sorgum di Wilayah Pantai Utara Manggarai dan Matim Dorong Ketahanan Pangan

      Panen Raya Sorgum di Wilayah Pantai Utara Manggarai dan Matim Dorong Ketahanan Pangan

      Bantuan untuk Janda Miskin di Pedalaman Matim Mulai Berdatangan

      Bantuan untuk Janda Miskin di Pedalaman Matim Mulai Berdatangan

      KPK Kawal Transformasi Digital Kabupaten Manggarai Barat

      KPK Kawal Transformasi Digital Kabupaten Manggarai Barat

      ICRAF Rekrut 40-an Sarjana Muda di NTT Jadi Peneliti

      ICRAF Rekrut 40-an Sarjana Muda di NTT Jadi Peneliti

      Warga Matim Gotong Mayat Terobos Sungai Wae Musur

      Warga Matim Gotong Mayat Terobos Sungai Wae Musur

      Pilar Tanah Nanga Banda Digusur Pemkab Manggarai, Warga dan Pol PP Berkelahi

      Pilar Tanah Nanga Banda Digusur Pemkab Manggarai, Warga dan Pol PP Berkelahi

      Dirut Shana Sebut Pembangunan Persemaian Modern Milik KLHK Bukan BPOLBF

      Dirut Shana Sebut Pembangunan Persemaian Modern Milik KLHK Bukan BPOLBF

      Formata Desak Presiden Jokowi Hentikan Pembangunan Jalan ke Golo Mori

      Formata Desak Presiden Jokowi Hentikan Pembangunan Jalan ke Golo Mori

      Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kupang melalui Aksi Nyata

      Muhibah Budaya Jalur Rempah di Kupang melalui Aksi Nyata

No Result
View All Result
VoxNtt.com
No Result
View All Result
Home Gagasan

Benny K Harman dan Metafor Neraka Sartre

Tidak ada yang keliru dari kritik BKH terhadap Jokowi. Substansi masih oke dan masih dalam batas kewenangan sebagai DPR.

26 Februari 2021
in Gagasan, HEADLINE
Benny K Harman dan Metafor Neraka Sartre

Ferdy Hasiman

Bagikan via WABagikan via FacebookBagikan vi TwitterBagikan via Email

Oleh : Ferdy Hasiman

Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Sikka (Maumere) untuk meresmikan bendungan Napun Gate menuai kontroversi mulai dari tingkat lokal-nasional. Sumber kontroversi tentu bukan pada peresmian bendungan untuk menjadikan NTT sebagai lumbung pangan, tetapi pada kerumanan massa yang berdatangan menyaksikan langsung dan berjabatan langsung dengan “Presiden Tercinta” di tengah dunia dan Indonesia sedang berperang melawan penyebaran Covid-19.

Banyak kalangan termasuk politisi mencibir kunjungan Presiden yang melibatkan kerumanan tersebut. Bagi mereka, presiden telah melanggar protokol kesehatan yang dibuat Presiden dan protokol baku di tengah Covid-19 adalah menjaga  jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan. Pertemuan tatap muka berdekatan tak diperbolehkan karena rentan terpapar Covid-19. Singkat cerita, di tengah Covid-19, kita harus menjaga jarak dan menghindari kerumunan agar menjaga  sesama kita jangan sampai terpapar Covid-19.

Politisi asal NTT dari Partai Demokrat, Beny K. Harman (BKH) paling lantang mengkritik soal ini. BKH adalah juga politisi asal NTT (Dapil I) yang paling konsisten mengkritik pemerintah. Posisi dan budaya politik BKH juga mendukung karena Partai Demokrat adalah oposisi di tengah kerumunan partai politik yang berebutan berkoalisi hanya untuk mendapat jatah. Kita tentu butuh oposisi dalam politik. Menyitir teolog politik Carl Smith, politik tanpa oposisi adalah apolitis. Artinya, politik itu tak menarik tanpa oposisi. Permainan menjadi datar dan apa yang dikatakan pemimpin cenderung patuh, taat oleh warga negara.

Dalam kritikannya, BKH mengatakan, kehadiran Jokowi dan kerumanan di Sikka justru melanggar protokol kesehatan. BKH mengatakan, dirinya teringat dengan masyarakat yang menyambut Habib Rizieq di Bandara Soekarno-Hatta saat pulang dari luar negeri. Seolah tidak percaya bahaya Covid-19. BKH kemudian tak segan-segan mengatakan, peristiwa tersebut telah memperlihatkan masyarakat NTT rela terpapar Covid-19 hanya untuk melihat Presiden Jokowi. Yang penting bertemu presiden, tak peduli setelah kembali berpotensi terpapar Covid-19. Urusan rumah sakit belakangan, yang penting bertemu dan melihat langsung Presiden dulu.

Masyarakat NTT pun tak segan-segan merespons pernyataan BKH. Ada yang menulis melalui pesan berantai, menulis status di media sosial. Isinya hampir mirip, membela Jokowi mati-matian, seolah benar dengan sendirinya. BKH menurut mereka belum berbuat apa-apa untuk NTT. Komentar yang agak aneh dan tak menyentuh substansi tentunya. BKH itu DPR. Konstitusi hanya memberikan tiga kewenangan kepada DPR, yaitu, legislasi, budgeting dan pengawasan.

Tiga tugas itu penting agar terjadi check and balance dalam demokrasi. Kalau mau bicara tugas legislasi, peran BKH di komisi III (Bidang  Hukum) pasti sangat jelas. Dia termasuk politisi NTT yang berkontribusi besar terhadap produk legislasi di negeri ini. BKH juga menjadi motor penggerak aksi protes terhadap pengesahan UU Omnibus Law yang cenderung pro-pasar itu. Ini juga pekerjaan mulai dalam demokrasi, sebagai oposisi di tengah banyak partai berkerumun masuk ke gerbong koalisi hanya untuk mendapat jatah. Ketika BKH menginterupsi kegiatan Presiden yang tak mematuhi protokol kesehatan, itu juga adalah tugas DPR sebagai pengawas eksekutif. DPR menginterupsi presiden jika tak mematahui protokol kesehatan karena di tengah Covid-19, tatapan langsung berpotensi besar terpapar Covid-19.

Tidak ada yang keliru dari kritik BKH terhadap Jokowi. Substansi masih oke dan masih dalam batas kewenangan sebagai DPR. Yang jadi soal adalah, masyarakat yang tak mau disiplin menjaga jarak dan protokol keamanan Presiden yang tak bisa menertibkan kerumunan itu. Saya kira, sudah jauh-jauh hari sebelum Presiden tiba di Sika, semua protokol keamanan selalu terjaga. Masa susah sekali menjaga jarak satu meter saja untuk melihat presiden dari dekat.

Perlakuan Berbeda

Perlakuan masyarakat NTT terhadap sesama warga NTT dan Presiden Jokowi sangat berbeda. Ini miris. Warga NTT masih ingatkan di awal-awal Covid-19 menyebar luas di Indonesia? Pada bulan-bulan awal, di Flores masyarakat ramai-ramai menolak kedatangan para perantau yang pulang kampung karena  kesulitan ekonomi akibat pandemik corona (Covid-19) di kota-kota besar. Meskipun sudah ada himbaun pemerintah untuk  diam di rumah, jangan mudik, namun kesulitan hidup memaksa mereka pulang dengan risiko ditolak warga.

Kronologi Penanganan Lambelu: Sempat Ditolak, Penumpang Loncat ke Laut, Akhirnya Berlabuh

Di kabupaten Sika-Maumere (7/4/2020), masyarakat mendesak bupati melarang kapal KM Lambelu yang mengangkut ratusan penumpang dari Tarakan, Kalimantan Timur bersandar di Pelabuhan Sika-Maumere. Warga menolak karena mendengar informasi ada tiga (3) anak buah kapal (ABK) tersebut terjangkit Covid-19.

Sementara di Ruteng-Manggarai, masyarakat berdemonstrasi menolak upaya bupati melakukan karantina terpusat para perantau dari daerah episentrum Covid-19 di sebuah wisma. Mereka takut jangan sampai karantina terpusat bisa menularkan virus. Karantina seperti ini memang berfek negatif jika mengabaikan prosedur tetap (protap), seperti penjarakan fisik.

Dua contoh di atas mewakili berbagai penolakan masyarakat Flores terhadap kedatangan para perantau di saat Covid-19 menjadi darurat kesehatan. Warga takut menyaksikan jutaan warga dunia dan ribuan warga Indonesia positif Covid-19. Negara memang tak memberi rasa aman bagi warga negara. Warga menjadi takut jangan sampai para perantau datang membawa virus dan maut. Jangan sampai berpapasan wajah dengan orang lain membawa maut bagi saya. Warga memilih jalan sendiri, menolak para perantau melawan kematian.

Lantas apa bedanya jika Presiden datang dan masyarakat berkerumun yang menyebabkan sesamanya terpapar Covid-19. Jika terpapar, bukan hanya keluarga yang terdampak, tetapi sesama yang pernah berdekatan dengan yang terpapar menjadi rentan Covid-19. Penyebaran Covid-19 membutuhkan disiplin diri, mulai dari pemimpin sampai warga negara. Justru karena tidak disiplin, maka penyebaran Covid-19 menjadi sulit. Percuma juga Presiden Jokowi menetapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar dan Pembatasan Sosial Berskala Mikro jika pemimpin sendiri tak disiplin? Lalu apakah kita masih membela dan membenarkan itu?

Kritik BKH sangatlah tepat jika kita kaitkan dengan kondisi fasilitas kesehatan di NTT. Di NTT, banyak pemimpin daerah tak siap. Fasilitas kesehatan sangat sulit.  Alat Pelindung Diri (APD) dan fasilitas kesehatan tak lengkap. Masker dan hand sanitizer sulit diperoleh. Di Flores, hasil laboratorium test swab membutuhkan waktu dua  minggu. Jika terpapar, fasilitas rumah sakit, berupa obat-obatan dan ventilator sulit. Kesulitan fasilitas rumah sakit seperti itu perlu dibantu melalui disiplin diri, social distancing.

Metafor Neraka   

Kritik BKH terhadap Presiden Jokowi dan kerumunan massa yang hadir di tengah pandemik Covid-19 ini mengingatkan saya pada sebuah matafor tentang “neraka” filsuf eksistesialis Prancis Jean Paul Sartre (1905-1980).

Bagi Sartre, sesamaku adalah neraka, karena dia mengintai kebebasanku. Saya tak pernah bisa bebas menentukan nasib dan masa depanku. Bahkan kematianku ada pada tangan orang lain. Neraka itu juga adalah kematian. Saya sudah tak bebas menentukan sendiri hidupku, lalu datang musibah kematian. Neraka mencegah saya menjadi penguasa hidup saya.

Bagi Sartre, hidup di dunia ini terasa absurd. Segala sesuatu lahir tanpa alasan jelas, tetap bertahan karena kelemahan dan akan mati secara kebetulan. Kematian bagi Sartre adalah puncak tertinggi absurditas. Kehidupan ini tak ada apa-apanya dan  banyak cobaan. Manusia akan berhadapan dengan sakit dan penyakit. Hidup harus menderita, sakit, mengalami cobaan dan akan mati. Kematian harus diterima begitu saja.

Sartre memandang psimis perjuangan manusia untuk hidup lebih lama di tengah virus. Bagi Sartre hidup dan  kematian  sudah diatur. Manusia tak beriktihar mengupayakan hidup lebih lama. Kematian adalah situasi batas yang mau tak mau harus dihadapi manusia. Inilah yang disebut nihilisme dalam memandang hidup. Hidup itu percuma dan tak ada artinya. Gagasan serupa pernah diungkapkan  Leo Tolstoy, seorang filsuf sekaligus sastrawan Rusia yang hidup pada revolusi Rusia tahun 1905. Tolstoy mengatakan, hari ini atau besok, sakit atau kematian siap menjemput orang-orang yang aku cintai bahkan aku sendiri. Tidak ada yang tersisa, kecuali hanya cacing-cacing dan ulat-ulat kecil. Cepat atau lambat keakrabanku dengan sesama dan orang-orang yang aku cintai hilang, karena kematian sedang mengintaiku.

Meskipun Sartre jatuh dalam nihilisme, namun, penting menarik makna positif berhadapan dengan Covid-19. Metafor neraka Sartre memberi peringatan agar di tengah pandemik Covid-19, kita harus mengikuti protokol kesehatan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Kita tak boleh santai, taat aturan dan disiplin menjaga jarak. Kita harus melawan absurditas. Posisi BKH ada di sini.

Gagasan Sartre juga penting bagi pemerintah agar menghadirkan surga, berupa rasa aman kepada warga negara. Pmerintah perlu melakukan intervensi kesehatan memadai. Pemerintah juga perlu melakukan rapid test masal secara cepat, melakukan deteksi dan memeriksa history perjalan pasien dan memperbanyak laboratorium Covid-19 dan menambah peralatan medis dengan cara bekerjasama dengan negara-negara yang memiliki healthcare system-nya terbaik, seperti Jerman atau Taiwan.

Jadi, perjalanan Jokowi ke Sikka yang memicu banyak kerumunan penting untuk dikritisi. Begitupun perjalan Jokowi melihat lahan untuk pertanian seluas 5000 hektar di Sumba Tengah. Kita harus kritik, karena gagasan Food Estate yang hendak di bangun di Sumba Tengah dan NTT, bukan untuk rakyat, tetapi untuk para konglomerat. Wasalam….

Tags: Benny K HarmanFerdy HasimanJokowiJokowi ke SikkaKerumunan SikkaSikka

Terkait

Proyek APBN di NTT Diduga Dimonopoli, Pengusaha Lokal Diabaikan

Tarif Masuk TNK Dinilai Mahal, Kompak Desak DPR RI Lakukan RDP dengan Menteri LHK

5 Juli 2022
Pelaku Pariwisata Desak Carolina Noge Minta Maaf, Edi Endi Diminta Tarik Pernyataan

Pelaku Pariwisata Desak Carolina Noge Minta Maaf, Edi Endi Diminta Tarik Pernyataan

4 Juli 2022
Nasionalisme dan Pendidikan Indonesia Menurut Kasimo

Nasionalisme dan Pendidikan Indonesia Menurut Kasimo

4 Juli 2022
Ardy Abba Terpilih sebagai Ketua DPC Masata Manggarai

Ardy Abba Terpilih sebagai Ketua DPC Masata Manggarai

4 Juli 2022
Berikutnya
Gubernur NTT Resmikan Instalasi Air Bersih Pompa Hindram Udayana IX di Kabupaten Kupang

Gubernur NTT Resmikan Instalasi Air Bersih Pompa Hindram Udayana IX di Kabupaten Kupang

Komentar

 

https://voxntt.com/wp-content/uploads/2021/02/WhatsApp-Video-2022-04-16-at-10.34.10.mp4

ARTIKEL TERKINI

10 Pejabat di Malaka Dikembalikan ke Jabatan Semula

Polres Manggarai Diminta Segera Tahan Kepala SMKN Wae Ri’i

Rayakan HUT Bhayangkara ke-76, Anggota Polres TTU Tampilkan Atraksi Beladiri

Usai Bebas, Welly Dimoe Djami Buka-bukaan Soal Kondisi di Lapas Perempuan Kupang

Sengketa Lahan Nanga Banda, Peneliti Agraria: Pemda Manggarai Berpotensi Digugat

Kembali Menangi PKKM Kemendikbud Ristek, Unika Ruteng Torehkan Prestasi Secara Nasional

https://www.youtube.com/watch?v=_np9LqIewc4&t=47s

VoxNtt.com

VoxNtt.com adalah sebuah portal yang fokus memberitakan dan mendiskusikan masalah-masalah strategis di Nusa Tenggara Timur (NTT).

  • Ekbis
  • Feature
  • Figure
  • Gagasan
  • Hukum dan Keamanan
  • Ilmu Pengetahuan
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Kupang News
  • Medsos
  • Nasional
  • Pendidikan dan Kebudayaan
  • NTT News
  • Analisis Ekopol NTT
  • Pendidikan NTT
  • Pilkada
  • Podium Redaksi
  • Regional NTT
  • Sastra
  • Seni dan Budaya
  • Mahasiswa
  • Vox Desa
  • Vox Guru
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

© Copyright 2017 - 2020 Voxntt.com (PT. Wae Rebo Indonesia). All rights reserved.

© Copyright 2017 - 2020 Voxntt.com (PT. Wae Rebo Indonesia). All rights reserved.

No Result
View All Result
  • NTT NEWS
    • Kupang News
    • Regional NTT
  • OPINI
    • Gagasan
    • Podium Redaksi
  • SENI DAN BUDAYA
  • FEATURE
  • VOX POPULI
    • VOX GURU
    • MAHASISWA
    • PERAWAT
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • LAINNYA
    • VOX DESA
    • HUKUM DAN KEAMANAN
    • KOMUNITAS

© Copyright 2017 - 2020 Voxntt.com (PT. Wae Rebo Indonesia). All rights reserved.