Mbay, Vox NTT- Penyebaran Covid-19 masih terus menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup umat manusia.
Seruan untuk menaati protokol kesehatan juga masih tetap digaungkan pemerintah termasuk saat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah bagi umat Islam di Kabupaten Nagekeo tahun 2021.
Selain ancaman penyebaran Covid-19, ada bayangan ancaman terorisme juga dilaporkan berpotensi menunggangi kegiatan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah tahun ini.
Pernyataan ini disampaikan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Listyo Sigit Prabowo seperti dibacakan oleh Bupati Nagekeo, dr. Johanes Don Bosko Do saat apel gelar pasukan dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah di Halaman Mapolres Nagekeo, Rabu (05/05/2021) sore.
Apel dilaksanakan sebagai pengecekan akhir terhadap kesiapan pelaksanaan operasi ketupat jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia.
Pasalnya, berdasarkan data pemerintah, trend kasus positif Covid-19 di Indonesia naik sebesar 2,03 persen akibat aktivitas masyarakat jelang akhir Bulan Suci Ramadhan.
Hal ini juga diperparah dengan munculnya varian baru Covid-19 dari sejumlah negara seperti B117 asal Inggris, B1617 asal India dan B351 asal Afrika selatan.
Untuk itu, petugas lapangan diharapkan mampu melakukan pengawasan terhadap masuknya pelaku perjalanan internasional secara ketat dengan memastikan pelaksanaan karantina di tempat yang telah ditunjuk sesuai dengam manifest pelaku perjalanan internasional.
Selain peningkatan trend kasus positif Covid-19, berdasarkan hasil analisa dan evaluasi operasi ketupat tahun 2020, gangguan kamtibmas dan kasus-kasus yang meresahkan masyarakat dilaporkan turut menjadi target dalam operasi ketupat tahun 2021.
Johanes menyebut, berdasarkan pengalaman tahun 2020 lalu di mana trend kasus positif Covid-19 selalu meningkat jelang dan sesudah liburan, pemerintah kemudian mengeluarkan larangan mudik dan pembatasan aktivitas mayoritas masyarakat lainnya dalam berbagai bentuk kegiatan ibadah dan kegiatan masyarakat di sentra-sentra ekonomi, destinasi wisata dan kegiatan budaya termasuk takbir keliling dan acara halal bihalal.
Oleh karena itu, kata Johanes, operasi ketupat yang akan dilaksanakan selama 12 hari yang terhitung sejak tanggal 6 – 17 Mei 2021, selain fokus pada penegakan protokol kesehatan juga pada antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dan keamanan, keselamatan ketertiban dan kelancaran lalu lintas (kamsebtibcar lantas).
Dengan penanganan yang preventif dan humanis, pasukan operasi gabungan yang terdiri dari anggota Polri dan TNI serta pemerintah daerah dan mitra kamtibmas lainnya ini semata bertujuan untuk memberikan rasa aman, nyaman dan terhindar dari penularan Covid-19 bagi masyarakat yang sedang merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Dengan mempedomani surat telegram Kapolri nomor ST/949/V/OPS:./2021 tentang upaya mencegah terjadinya peningkatan Covid-19 pada saat perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, seluruh petugas pengaman operasi ketupat diharapkan dapat melaksanakan tugas ini dengan baik.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba