Atambua, Vox NTT- Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan kerajinan dan industri tenun ikat, Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Belu melakukan aksi sosial dengan membangun sebuah rumah tenun bagi kelompok tenun Nunu Pou.
Rumah tenun yang dibangun Kadin Belu untuk kelompok tenun Nunu Pou diresmikan pada Sabtu, 4 Juni 2022.
Rumah tersebut beralamat di lingkungan Kuneru, RT 012, RW 04, Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua Belu.
Kelompok tenun Nunu Pou adalah sebuah kelompok tenun ikat yang anggotanya adalah anak-anak dan remaja perempuan yang berjumlah 21 orang. Saat ini mereka masih duduk di bangku sekolah baik SD, SMP dan SMA di daerah itu.
Ketua Kadin Belu Robertus Charly Widodo mengatakan, pihaknya berniat membantu membangun rumah tenun bagi kelompok tenun Nunu Pou karena melihat kondisi rumah tenun tempat anak-anak belajar sangat tidak layak.
Selian itu, Kadin Belu melihat semangat anak-anak yang belajar tenun sangat luar biasa.
Kadin Belu, jelas Charly, sangat mendukung anak-anak dan remaja perempuan di kelompok Nunu Pou.
Sebab, saat ini minat generasi muda terhadap kegiatan tenun sangat minim, sehingga Kadin Belu melihat semangat belajar anak-anak di kelompok tenun Nunu Pou patut didukung demi pengembangan dan penanaman pengetahuan dan kemampuan tenun bisa berjalan.
“Melihat semangat ibu dan anak-anak yang belajar tenun, Kadin Belu berinisiatif untuk membantu membnagun rumah tenun. Awalnya melihat postingan di media sosial saya lihat kedaan rumah tenun milik kelompok Nunu Pou sangat memprihantikan sehingga saya teruskan ke group Kadin Belu dan kami sepakat untuk membantu mereka karena anak-anak yang belajar begitu semangat untuk menenun,” jelas Charly saat diwawancarai awak media di sela-sela kegiatan peresmian rumah tenun tenun kelompk Nunu Pou.
Kadin Belu melihat meski dengan keterbatasan yang ada mereka (ibu-ibu mentor/red) tetap semangat untuk melatih anak-anak belajar menenun. Sebab itu, Kadin Belu memutuskan untuk memberikan dukungan kepada kelompok tenun Nunu Pou.
“Kita tahu bahwa tenun adalah salah satu potensi budaya milik Kabupaten Belu yang harus dipelajari dan dikembangkan,” kata Charly.
Kadin Belu tidak hanya membantu membangun rumah tenun, tapi juga akan membantu memasarkan produk tenun yang dihasilkan anak-anak penenun kelompok Nunu Pou.
Tidak hanya itu, Kadin Belu juga berkomitmen membangun kemitraan dengan stakeholder lain untuk meningkatkan kemampuan anak-anak dalam menenun.
Itu terutama dalam aspek peningkatan pengetahuan untuk menghasilkan tenun yang berkualitas.
Masih di tempat yang sama, Pelatih tenun kelompok Nunu Pou Anastasia Doratia Mau dan Victoria Emanuale Mau mengatakan sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Kadin Belu karena sudah bersedia membantu membangun rumah tenun. Sebab, rumah merupakan salah satu persoalan serius yang selama ini menjadi tantangan bagi kelompok Nunu Pou.
“Kami dan anak-anak sangat senang dan berterima kasih kepada Kadin Belu karena kami sudah bisa dapat gedung karena selama ini kami sangat kesulitan untuk menenun dimana kalau hujan anak-anak harus menggulung tenun dan meninggalkan rumah tenun karena kondisinya sangat memprihatinkan,” ujar Victoria.
“Saya berdua dengan Ibu Aton dan anak-anak berterima kasih sekali kepada Kadin Belu yang telah memberikan kepedulian dan bantuan gedung ini kepada kami. Ini sudah sangat mewah bagi kami dan saya bersama anak-anak bisa belajar tenun dengan tenang dan tidak lari lagi saat turun hujan,” ujar Ani yang adalah mentor tenun bagi anak-anak penenun di kelompok Tenun Nunu Pou.
Dia mengaku kelompok Tenun Nunu Pou teridiri dari dua mentor dan 21 anak-anak dan remaja perempuan yang rutin belajar tenun. Dalam seminggu ada dua kali pertemuan untuk belajar tenun.
Dari 21 anak yang dilatih selama setahun anak-anak tersebut sudah bisa menenun dan menghasilkan tenunan.
Saat ini, dirinya bersama Victoria tengah mengasah kemampuan anak-anak untuk bisa menghasilkan pola motif.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Ardy Abba