Kupang, Vox NTT- Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Nusa Tenggara Timur mengandeng INOVASI dalam melakukan penguatan penggerak komunitas belajar di Sekolah Penggerak jenjang Sekolah Dasar.
Kegiatan yang berlangsung selama satu minggu di Hotel Aston Kupang ini melibatkan sebanyak 60 peserta. Di antaranya; Guru Penggerak, Pengawas, hingga utusan Dinas Pendidikan dari empat kabupaten di NTT.
Empat Kabupaten ityu yakni, Ngada, Alor, TTU dan Kabupaten Malaka.
Pantauan VoxNtt.com, Senin (28/11/2022) malam, pembukaan kegoiatan pelatihan dimulai sekitar pukul 19.00 Wita.
Kegiatan ini sendiri dibuka secara langsung oleh Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi NTT, Wirman Kasmayadi.
Kepala BGP NTT, Wirman Kasmayadi, sesaat sebelum membuka kegiatan secara resmi mengatakan, kegiatan ini sudah cukup terbukti dan teruji.
Wirman mengapresiasi sejumlah guru dan utusan dari Dinas Pendidikan empat kabupaten yang ikut terlibat dalam kegiatan itu.
“Kegiatan ini akan menambah khasanah. Di samping pemguatan juga memperkaya pengalaman. Peserta akan dilatih untuk asesmen diagnistik dan membuat bahan ajar,” ujar Wirman.
Dia menambahkan, target BGP NTT cukup tinggi terkait dengan pelaksanaan kegiatan dimaksud.
“ Ada rencana aksi nyata kita akan pantau. Minimal komunitas penggerak di sekolah itu kuat. Sehingga bapa ibu semakin siap u tuk jadi gru penggerak. Kita sebagai penggerak harus punya daya juang yang tangguh. Untuk para pengawas Pastikan guru guru itu memperhatikan apa yang mereka sudah peroleh,” tegasnya.
Wirman menegaskan, program kerja sama dengan INOVASI juga akan bertautan dengan program Kurikulum Merdeka.
“Kerangka belajar kita di sini juga sama dengan penerapan Kurikulum Merdeka,” imbuhnya.
Sementara itu, Manajer Provincial INOVASI NTT, Hironimus Sugi, saat menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan mengatakan, kesempatan ini sangat baik.
“Harapannya kita akan membawa keterampilan dan pengetahuan baru bagi komunitas di kabupaten kia masing-masing. Kurikulum Merdeka fokusnya harus pada hasil dan kebutuhan belajar siswa. Harus sampai pada tuntas membaca dan berhitung,” jelas Hironimus.
Menurutnya, INOVASI ingin NTT tidak lagi menjadi daerah yang tertinggal.
“Kita akan belajar dan berbagi pengetahuan. Dengan begitu kita bisa tahu tingkat pengetahuan anak-anak kita seperti apa. Kita harus melakukan asesmen sehingga guru yang mendampingi harus juga tahu jenjang pengetahuan anak,” tandasnya.
Terpantau, kegiatan ini berlangsung dengan baik. Semua peserta terlihat mengikuti acara secara tuntas.
Kegiatan pelatihan ini sendiri akan dilaksanakan selama satu minggu, sejak tanggal 28 November hingga 03 Desember 2022.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba