Kupang, Vox NTT-Dalam rangka meningkatkan pelayanan sosial dasar dan percepatan kemandirian desa, fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang menyelenggarakan lokakarya kemitraan di aula Kantor Camat Fatuleu, Kamis, (23/11/2017).
Lokakarya ini merupakan salah satu terobosan dalam menyamakan pemahaman perangkat desa tentang pentingnya pelayanan sosial dasar seperti kesehatan dan pendidikan.
“Melalui program Generasi Sehat dan Cerdas, kondisi kemiskinan, ketertinggalan dan rendahnya pendidikan diharapkan mampu memberi kontribusi yang berarti melalui program yang fokus dan terencana” ungkap fasilitator GSC kecamatan Fatuleu, Gabriel Malek dalam salinan rilis yang diterima VoxNtt.com.
Dia menegaskan, pengarusutamaan Pelayanan Sosial Dasar (PSD) sebagai hak dasar masyarakat harus terus diperjuangkan dalam upaya penanggulangan kemiskinan agar ke depan bisa danai melalui Dana Desa secara konsisten dan berkelanjutan.
“Semua usulan kegiatan Pelayanan Sosial Dasar kesehatan dan pendidikan harus termuat dalam dokumen RPJMDes, RKPDes dan APBDes” tambahnya.
Menurut dia, kegiatan ini penting dilakukan mengingat selama ini pemerintah desa masih banyak menjalankan pembangunan atas dasar kepentingan pribadi bukan kepentingan bersama.
Oleh karena itu, demikian Gabriel, dalam setiap tahap perencanaan pembangunan, harus melibatkan partisipasi masyarakat agar mampu melahirkan program yang menjawabi masalah.
Ketua Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) kecamatan Fatuleu, Ambrosius Hurint merespon positif atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Lokakarya ini sangat baik dan perlu ditingkatkan demi kesamaan pemahaman sehingga dana desa bisa membiayai usulan kegiatan yang sebelumnya dimotori oleh Program GSC” kata Hurint.
Sementara itu, kepala desa Oebola, Melkianus Tanone yang menjadi salah satu peserta kegiatan ini mengaku selama ini aparat desa kurang menyadari usaha penguatan kapasitas.
Karena itu, dia berharap agar kegiatan seperti ini terus dilakukan sehingga perangkat desa mampu memahami kebutuhan pembangunan dan bekerja secara fokus.
“Kami berharap aparat desa selalu diberikan pemahaman tentang PSD sebab kegiatan pelayanan sosial dasar di desa sangat kurang. Selama ini hanya GSC yang sering melakukan penguatan terhadap kami dan sangat menyentuh masyarakat” ungkap Tanone.
Kegiatan di bawah naungan Kementrian Desa dan Daerah Tertinggal ini diikuti 50 peserta dari 9 desa dan 1 kelurahan di kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang.
Kontributor: Gaby
Editor: Andre J