Atambua, Vox NTT- Ruas jalan Halilulik-Fatubesi sepanjang 15 Km yang baru selesai dikerjakan PT. Pundi Mas Bahagia pada bulan Oktober 2017 sudah mulai rusak.
Ruas jalan yang dikerjakan dengan sumber dana dari DAK penugasan dengan nilai kontrak 34.209.090.000 diduga dikerjakan tidak sesuai dengan RAB. Betapa tidak, jalan yang baru saja selesai dikerjakan sudah mulai rusak.
Pantauan VoxNtt.com terdapat beberapa titik jalan di Dusun Bakus, Desa Bakustulama, Kecamatan Tasi Feto Barat sudah mulai rusak dan berlubang.
Stef Mau, anggota DPRD Belu dari Fraksi Nasdem mengatakan, Fraksi partai NasDem mendesak untuk segera diperbaiki sebelum serah terima pada tanggal 16 Desember 2017 mendatang.
“Jangan kerja asal jadi. Kejar target tapi tetap harus jaga kualitas. Kasian anggaran 34,2 miliar untuk jalan yg tidak bermutu. Kadis PU sebagai OPD teknis harus mengawasi secara ketat jalan yg dikerjakan,” ujar Stef.
Stefanus mengatakan, dirinya sudah beberapa kali mengingatkan panitia pelaksana agar mengingatkan kontraktor untuk menjaga kualitas, namun himbauannya terkesan tidak digubris.
“Sebagai wakil rakyat, saya sudah beberapa kali ingatkan PPK dan kontraktor lewat kadis PU agar kerja jaga kualitas dan jangan kejar target asal jadi,” demikian tegas Stef ketika dikonfirmasi VoxNtt.com melalui pesan Watsappnya.
Pemilik PT Pundimas Bahagia, Aloyaius Mintrura selaku kontraktor pelaksana mengatakan, pihaknya akan segera memperbaiki sejumlah titik yang rusak karena proyek tersebut masih dalam tahap pelaksanaan.
Ditanya soal apakah kerusakan disebabkan karena rendahnya kualitas, Mintura membantah dan mengatakan bahwa apa yang terjadi disebabkan oleh faktor alam dimana pada saat penggusuran, banyak tanah numpang sehingga tanah masih labil.
“Saat ini kita masih dalam tahap pelaksanaan dan belum penyerahan. Beberapa titik yang rusak itu disebabkan karena pergeseran tanah, tapi kita akan segera perbaiki sebelum waktu penyerahan, karena kita ingin kerja yang baik,” ujar Alo ketika ditemui VoxNtt.com di ruang kerjanya.
Terpisah Bupati Belu, Wilibrodus Lay mengatakan, kondisi ruas jalan yang rusak diakibatkan karena tanah yang di-cutting belum stabil sehingga menyebabkan pergeseran aspal.
Namun dirinya sudah meminta OPD yang bertanggungjwab untuk memerintahkan kontraktor agar segera memperbaiki sejumlah titik jalan yang sudah mulai rusak.
“Saya sudah lihat. Beberapa titik yang rusak itu diakibatkan karena tanahnya masih labil. Karena itu kita gunakan teknik cutting sehingga belum stabil,” ujar Bupati Lay kepada VoxNtt.com ketika ditemui di sela-sela acara penyambutan peserta TdT di Atambua, Sabtu (9/12/2017)
Penulis: Marcel Manek
Editor: Boni Jehadin