Kupang, Vox NTT- Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMK di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) selama tiga hari terakhir, Senin 2- Rabu 4 April 2018, berjalan aman dan lancar.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT Aloysius Min, mengatakan, ada dua pola UN kali ini. Keduanya yakni Ujian Nasional Berbasis Kertas Pensil (UNBKP), dan UNBK.
“Khusus untuk UNBKP memang berajalan dengan lancar, ada sedikit masalah kekurangan naskah itu biasa, karena di posnya sudah mengatur kalau kurang satu, dua naskah bisa fotocopy, tapi itu diikuti dengan berita acara pihak keamanan dan itu sudah dilakukan, dan itu tidak terlalu banyak hambatan,” kata Alo saat diwawancarai VoxNtt.com di ruang kerjanya, Rabu siang (04/04/2018).
Naskah UN kata dia, sudah tepat waktu tiba di satuan pendidikan. Pelaksanaan juga dikawal oleh pihak kepolisian.
Dia menambahkan, jumlah sekolah yang menjalankan UNBK SMA dan SMK tahun 2018 ini memang mengalami peningkatan.
“Khusus SMK tahun lalu, jumlah peserta UNBK berjumlah 55 sekolah. Tahun ini menjadi 138 sekolah UNBK. Jumlah keseluruhan sekolah UNBK itu adalah 105. SMA 50, ini tahun naik menjadi 194 mengalami kenaikan sekitar 43 persen. Kemudian tahun ini jumlah siswa yang ikut UNBK berjumlah 14. 814 peserta. Kemudian UNBKP, jumlah sekolah yang ikut 126. Jumlah siswa 6. 691,” papar Alo
“Jadi, total sekolah yang mengikuti UNBK, dan UNBKP itu ada 264 sekolah SMK, kemudian siswanya 21.505. Sedangkan SMA itu UNBK tadi 194, jumlah siswa yang ikut UNBK itu 30.403. Untuk 194 sekolah UNBK. Sedangkan UNBKP itu ada 377 sekolah UNBKP. Sedangkan peserta UNBKP itu 30.57 siswa, itu UNBKP. Total UNBK, UNBKP, SMA, SMK, itu 571, jumlah total siswanya 60. 460,” lanjutnya.
Palaksanaan UNBK, lanjut dia, lebih menekan biaya dibandingkan dengan cetak soal, distribusi soal, pengamanan, dan pemindaiannya.
“Oleh karena itu pemerintah pusat mendorong supaya semua sekolah harus UNBK. Dan di NTT kenaikannya baru sekitar 43 persen. Tapi kalau dibanding secara nasional NTT masih di bawah jumlah sekolah UNBK,” tutur Alo
Menurut Alo, saat ini di Indonesia ada 17 provinsi 100 persen UNBK, termasuk Sulawesi selatan.
“NTT masih ada sekian sekolah yang belum ikut UNBK ini, SMK 127, SMA 377. Ini yang kita targetkan tahun 2019 seluruh sekolah harus UNBK, karena perintahnya demikian. Oleh karena itu pemerintah pusat menjadwalkan ujian ini berbeda antara SMA dan SMK. Supaya SMK bisa gunakan fasilitas di SMA, sebaliknya SMA bisa gunakan fasilitas di SMK,” tukasnya.
Masalah
Alo mengaku, dalam pelaksanaan UNBK selama tiga hari ini memang ada bebagai macam masalah di beberapa sekolah.
Hari pertama, misalnya, SMK Bina Mandiri di Manggarai Barat. Sesi satu tertunda disebabkan gangguan jaringan internet (penurunan kapasitas jaringan) di tower BTS Telkomsel Nggorang.
Panitia ujian kemudian melaporkan hal itu ke kantor jaringan PT Telkomsel. Perusahan tersebut kemudian menugaskan teknisi telkomsel turun ke SMK Bina Mandiri untuk memasang alat penguat signal.
Di sekolah itu, UNBK sesi satu, dilaksanakan pukul 16.37 -18.37 wita. Sesi dua, dilaksanakan pukul 11.25- 13.25 wita. Sesi tiga, dilaksanakan pukul 13.40-15.40 wita.
Selanjutnya, kata Alo, di SMK Lewoleba Kabupaten Lembata mengalami gangguan jaringan internet. Akibatnya, UNBK sesi satu yang seharusnya dilaksanakan pada jam 07.30 wita, undur setelah selesai sesi ke tiga yakni dilaksanakan pukul 15.48 wita.
Kemudian, SMK Negeri 6 Kota Kupang, server utama pada ruang 5 jebol. Akibatnya, sesi satu dan dua dilaksanakan dengan menggunakan server cadangan dan berjalan lancar walaupun dimulai agak siang.
Lalu, SMK Negeri 2 Kota Kupang, server utama pada ruang satu jebol atau rusak. Sudah diupayakan dengan berbagai cara, namun tidak bisa teratasi sampai pukul 16.00 wita.
Sekolah diminta untuk mengaktifkan server cadangan dan akhirnya sebanyak 120 siswa melaksanakan ujian serentak dengan menggunakan server cadangan. Ujian berakhir pukul 21.59 wita.
“Untuk mendapatkan tambahan waktu, kami meminta izin pusat agar server pusat tidak ditutup khusus untuk SMK Negeri 2 Kupang dan sampai selesai ujian dan upload laporan ke pusat baru server pusat ditutup,” jelas Alo.
Hari kedua, SMK Negeri 2 Kupang, server utama di ruang 4 jebol. Peserta kemudian melaksankan ujian dengan menggunakan server cadangan untuk sesi satu, dua, dan tiga.
Hari ketiga, pelaksanaan UNBK di SMKN Wulang Gitang di Flores Timur pada saat sesi satu selesai, power supply rusak karena listrik tidak stabil sehingga dilakukan perbaikan.
Tapi, setelah server ditangani HDD yang eror dan data siswa sesi satu yang sudah ujian tidak bisa diselamatkan. Jalan keluarnya, ikut ujian susulan.
Pihak Alo sudah meminta untuk dilaporkan dalam berita acara. Sedangakan sesi dua dan tiga menggunakan server cadangan untuk ujian dan berjalan lancar.
Kemudian, SMK Negeri 1 Kota Kupang server utama bermasalah pada sesi satu. Hasil ujian belum sempat di-upload ke pusat dan status peserta kosong.
Masalah ini sementara ditangani oleh helpdesk. Jika tidak bisa diselamatkan datanya, maka kemungkinan akan masuk dalam susulan.
Sedangkan, sesi dua dan tiga sudah ujian dengan menggunakan server cadangan dan berjalan lancar.
“Ini bisa diatasi karena kita punya proctor-nya sudah dilatih bagaimana mengatasi, proctor ini dari setiap sekolah yang sudah dilatih. Nah, dua masalah ini jaringan dan listrik di UNBK ini yang sudah kita atasi, Kalau hari ini sudah menurun karena skenario hari pertama, kedua, dan ketiga kita gunakan untuk mengantisipasi hari keempat,” imbuhnya
“Misalnya server-nya masih utuh tapi server cadangan sudah stand by, tidak menunggu ketika proctor sudah melihat ada gejala dia langsung back up oleh cerver cadangan,” tambah Alo.
Kondisi ini kata dia, menjadi pengalaman di hari ketiga ini dan untuk hari keempat.
“Di sini pengalaman kita semakin banyak jumlah sekolah frekuensi penggunaan server-nya sangat tinggi, itu artinya kami sudah mulai ancang-ancang untuk stand by server cadangan di pelaksanaan UNBK di SMA, belajar dari pengalaman SMK. pelaksanaan ujian tidak mengalami penundaan hari untuk UNBK,” katanya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Adrianus Aba