Borong, Vox NTT-Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah Manggarai Timur, Fansi Aldus Jahang membuka pencanangan 15 desa menjadi Kampung Keluarga Berencana (KB).
Kegiatan itu berlangsung di Kampung Waso, Desa Bangka Masa, Kecamatan Rana Mese, Kamis (07/06/2018).
Ke-15 desa yang menjadi Kampung KB tersebut tersebar di 4 kecamatan di Matim.
Kecamatan Rana Mese ada sembilan (9) desa. Kesembilannya antara lain, Desa Bangka Masa, Bea Ngencung, Golo Ros, Sano Lokom, Rondo Woing, Compang Loni, Torok Golo, Satar Lenda dan Satar Lahing.
Lalu, Kecamatan Kota Komba ada satu (1) desa yaitu Desa Bamo.
Selanjutnya, Kecamatan Borong ada tiga (3) desa. Ketiganya yakni; Desa Waling, Golo Lalong, Ngampang Mas.
Kemudian, Kecamatan Poco Ranaka ada dua (2 ) desa. Keduanya antara lain; Desa Watu Lanur dan Leong.
Plt Sekretaris Daerah Fansi Aldus Jahang menjelaskan, Kampung KB merupakan suatu wilayah setingkat RW, dusun atau setara yang memiIiki kriteria tertentu.
Kriteria tersebut seperti terdapat keterpaduan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga dengan pembangunan sektor terkait Iainnya yang dilaksanakan secara sistematis.
“Program ini sangat baik, sasarannya di tingkat RW, dusun atau setara. Pembentukan Kampung KB merupakan tindak lanjut arahan bapak Presiden Republik Indonesia sebagai salah satu langkah nyata dari Nawa Cita ke-3 yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Jahang dalam rilis yang diperoleh VoxNtt.com dari Bagian Humas dan Protokol Setda Matim, Kamis (07/06/2018).
Pencanangan Kampung KB, kata Jahang, dilakukan agar manfaat dari program tersebut dapat lebih dirasakan secara langsung oIeh masyarakat.
Itu terutama masyarakat yang berada di wilayah miskin, padat penduduk, tertinggal, terpencil dan nelayan di seluruh Indonesia.
Jahang menambahkan, kegiatan pencanangan Kampung KB memiliki tujuan tertentu. Tujuan tertentu itu tentu saja sangat mulia bagi keberlangsungan hidup dalam berkeluarga.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran pemerintah, khususnya pemerintah daerah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam menfasilitasi, pendampingan dan pembinaan masyarakat dalam menyelenggarakan program kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga dan pembangunan sektor terkait,” katanya.
Selain itu, tujuan tertentu lainnya yakni untuk menigkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan dan meningkatkan jumlah peserta KB aktif modern dan ketahanan keluarga melalui program Bina Keluarga Balita (BKB).
Kemudian, meningkatkan Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja.
Lalu, meningkatkan pemberdayaan keluarga melalui kelompok UPPKS dan menurunkan angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Ada pula tujuan berikutnya yakni meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan meningkatkan rata-rata lama sekolah penduduk usia sekolah.
Selanjutnya, meningkatkan sarana dan prasarana pembangunan kampung, sanitasi dan lingkungan kampung yang sehat dan bersih, kualitas keimanan para remaja/mahasiswa dalam kegiatan keagamaan, dan meningkatkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air para remaja/mahasiswa dalam kegiatan sosial budaya.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Adrianus Aba