Borong, Vox NTT- Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur (Pemkab Matim), mendukung perecepatan pembentukan Polres persiapan di kabupaten itu.
Hal itu disampaikan Bupati Matim, Agas Andreas, di sela-sela kegiatan peninjauan lokasi persiapan pembangunan Polres Matim di belakang Kantor Polsek Borong, bersama tim dari Polda NTT, Senin (01/04/2019).
“Saya pikir kalau secepat bangun Polres di Matim lebih bagus dan itu saya dukung,” ujar Bupati Agas.
Menurut dia, pembentukan Polres Matim sangat penting untuk menunjang kegiatan Kamtibmas di kabupaten itu.
Sementara itu, Kasubag Sisjemen Biro Rena Polda NTT, Delyana Kana Kadja mengatakan, tujuan kedatangannya ke Matim untuk melakukan studi kelayakan pembentukan Polres persiapan.
Delyana menjelaskan, peninjauan lokasi ini untuk melengkapi dokumen pendukung usulan pembentukan Polres Matim ke Mabes Polri.
Menurutnya, Polres persiapan Matim sudah pernah diajukan ke Srena Mabes Polri.
“Hingga kini usulannya sudah sampai di Menpan RB,” ujarnya.
Namun untuk saat ini, kata Delyana, usulan pembentukan Polres baru harus berpedoman pada Peraturan Kepolisian Nomor 4 tahun 2018.
“Dan di sini ada 4 Polres persiapan yang harus diajukan sesuai Perpol terbaru itu yakni; Polres Malaka, Polres Sumba Barat Daya, Polres Nagekeo, Polres Manggarai Timur dan satunyag lagi usulan Polres Sabu Raijua,” katanya.
Meminta Dukungan Pemda
Usai melakukan tinjauan lapangan, tim survey Polda NTT melakukan rapat dengan dengan Pemda Matim bertempat di ruang rapat Bupati Matim di Lehong.
Dalam presentase singkat depan Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur beserta peserta rapat lainnya, Kasubag Renmin, Delyana Kana Kaja menjelaskan, Pemda Matim diminta menyuport rencana pembentukan Polres dan membantu menyiapkan data dukung atau dokumen yang diperlukan.
“Saya mohon bantuan Pemda Matim dalam mensuport rencana ini. Data yang mesti diperhatikan bersama antara lain, dimensi dan bobot, indikator serta rating,” harap Delyana.
Dan gambaran besaran untuk dimensi dan bobot, lanjut dia, antara lain; dimensi georgrafi bobotnya 7,2 dimensi demografi bobot 7,6 dimensi sumber daya alam bobot 6,9, dimenai ideologi bobot 6,9 dime si politik bobot 7,1 dimensi ekonomi bobot 8,4 dan dimensi sosial budaya bobot penilaian 7,8.
“Selain itu standar indikatornya juga nanti mohon diperhatikan dan dilengkapi dengan rating standar sesuai ketentuan yang ada,” terang Dely.
Kabar Gembira
Bupati Matim, Agas Andreas, dalam sambutannya mengatakan, pristiwa hari itu adalah kabar gembira.
Keinginan pembentukan polres Manggarai Timur sudah lama didengungkan serta sudah diperjuangkan sejak lama dan bahkan sejak kabupaten Matim terbentuk.
“Pembentukan Polres adalah kerinduan kami dan sudah diperjuangkan selama ini. Hal ini bahkan diperjuangkan sejak daerah ini didefenitif,” kata Bupati Ande.
Dirinya berharap, pembentukan Mapolres Manggarai Timur segera terwujud.
“Saya harap segera terwujud, dan Pemda Manggarai Timur mendukung sepenuhnya,” ujarnya.
Ia pun meminta jajaranya agar segera melengkapi dokumen yang dibutuhkan agar dapat terlayani dengan cepat.
“Saya minta segera lengkapi dokumen yang dibutuhkan.Tolong Kesbangpol bergerak Iebih cepat dan paling kurang satu minggu data-data ini sudah selesai di urus,” tegasnya.
Sudah Layak
Di tempat yang sama, Kapolres Manggarai Cliffry Steiny Lapian, mengatakan, dari persyaratan, rupanya, wilayah itu sudah pantas mendapat Polres tersendiri.
“Nanti kita lihat ya. Semoga saja dokumen yang dibutuhkan segera terlayani dan memenuhi standar. Bila semuanya dianggap memenuhi syarat, maka bukan tidak mungkin Polres Manggarai Timur segera terbentuk,” ujarnya.
Cliffry menambahkan, motivasi pembentukan Polres Manggarai Timur tidak Iebih dari niat untuk mendekatkan diri dalam pelayanan kepada masyarakat.
Tanggapan DPRD
Terpisah Ketua DPRD Matim, Lucius Modo, dalam pesan singkatnya mengatakan, mendukung untuk segera dibangunnya Polres Matim.
Ia pun berharap Polres itu secepatnya dibangun.
“DPRD mau secepatnya,” tulis Luko dalam pesan WhatsApp, Rabu (3/4/2019).
Untuk diketahui lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan polres Matim seluas 42,729 M2.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba