Kupang, Vox NTT-Pihak RSUD Prof. Dr WZ Johannes Kupang membantah informasi indikasi Suspect Corona terhadap dua warga asal NTT.
Direktur RSUD Prof. Dr. WZ Johannes Kupang Dr. drg Mindo E. Sinaga, M.Kes kepada wartawan di RS itu, Selasa (03/03/2020) menegaskan, agar setiap informasi yang beredar diperiksa kebenarannya agar bisa dipertanggungjawabkan.
“Jangan kita langsung mengambil lurus-lurus ada WA begini, ada WA begini, ada positif segala macam itu yang saya tidak suka,” tegas drg. Mindo.
Ia mengaku, pihaknya berkewajiban untuk menyelesaikan dulu dua pasien tersebut baru berani menyampaikan informasi.
“Supaya ada kepastian gitu. Nah, ini tolong bisa dipahami,” tuturnya.
Ia mengatakan, pihak rumah sakit berupaya untuk semaksimal mungkin untuk menyelesaikan semua persoalan yang ada di rumah sakit itu.
“Baik itu kasus-kasus apapun, termasuk pasien yang sementara ini data,” pungkasnya.
Baca Juga: Diumumkan Presiden Jokowi Positif Corona, Begini Pengakuan Pasien di Depok
Namun Ia mengaku benar, ada dua pasien yang datang ke rumah sakit itu batuk pilek tetapi tidak disertai demam.
“Dengan gejala batuk pilek. Kemudian tidak disertai dengan demam. Hanya memang ada riwayat mereka berkunjung, satu ke Jepang, satunya ke Korea,” katanya.
Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat NTT khusunya warga Kota Kupang agar tidak boleh panik dengan informasi tersebut
“Persoalan itu kita bisa atasi. Yang pasti bahwa berikanlah kami ruang untuk mengatasi itu supaya jangan ada informasi simpang siur. Saya tidak berani untuk mengatakan ini positif atau tidak,” tegasnya.
Baca Juga: Terkait Virus Corona, Melki Laka Lena Minta Masyarakat Tetap Tenang dan Tidak Panik
Senada dengan Direktur, Wakil Direktur pelayanan RSUD Prof. Dr. WZ Johannes, Stef Dhe Soka juga membantah adanya informasi bahwa dua pasien terpapar virus corona dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut, seperti yang tersebar di media sosial.
“Berita yang lagi viral bahwa ada pasien di RSUD Johannes yang positif corona, tidak benar,” kata Stef Dhe Soka.
Dia membenarkan, ada dua warga yang dengan inisiatif sendiri datang ke RSUD Johannes Kupang untuk memeriksakan kesehatannya, karena punya riwayat batuk, pilek dan baru pulang dari daerah yang terpapar corona.
“Kedua pasien ini masih dalam kategori pemantauan, bukan pengawasan atau suspek virus corona,” tegasnya.
Kedua pasien yang sedang menjalani perawatan itu yakni, PF dan MY yang baru pulang plesir dari Jepang dan Korea.
Baca Juga: Soal Corona, Wagub NTT Suruh Masyarakat Minum Jus Kelor dan Berdoa
Karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat Kota Kupang, NTT agar tidak panik dan cemas, tetapi perlu melakukan pencegahan dengan mengatur pola makan, kebersihan dan biasakan cuci tangan.
“Hindari kontak langsung dengan pasien yang sudah terpapar corona. Semoga tidak berkembang dan menimbulkan kepanikan di masyarakat,” ujarnya.
RSUD Johannes Kupang, menurut dia, telah siap mengatasi berbagai persoalan, termasuk menangani kasus virus corona ini. Dimana, untuk proses diagnosisis, rumah sakit punya dokter yang cukup.
Jika ada yang sudah terpapar, maka rumah sakit tambah dia, juga telah menyiapkan ruang isolasi khusus dengan tekanan negatif.
“Kami juga akan membangun lima ruang isolasi khusus bagi pasien,” katanya.
Baca Juga: 11 Orang Meninggal, Dinkes NTT Kirim Dokter Tambahan ke RS T.C.Hillers Maumere
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Boni J