SoE, Vox NTT- Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) George D. Mella mengatakan, sebanyak 266 desa di kabupateb sementara melakukan pendataan KK yang bakal menerima Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) Covid-19.
Selain pendataan, pihak desa juga sementara melakukan Musyawarah Desa Khusus terkait dengan proses penyaluran dana BLT Covid-19 dari dana desa.
“Data dari desa akan diverifikasi selanjutnya di BPMD Kabupaten TTS. Ini sesuai dengan regulasi yang belaku. Jadi, dalam Bulan Mei 2020 ini sudah bisa cair. Bisa pertengahan atau akhir bulan,” ujar Mella yang diwawancarai VoxNtt.com, beberapa hari lalu.
Harapannya, agar pendataan yang dilakukan pihak desa harus benar-benar sesuai dengan aturan yang ada dan tepat sasaran.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD TTS, Egy Usfunan yang diwawancarai VoxNtt.com meminta Pemkab TTS bisa merespon cepat proses penyaluran BLT Covid-19 yang bersumber dari dana desa.
BLT Covid-19 ini, menurut Egy, kriteria umumnya adalah warga yang kehilangan pekerjaan selama pendemi corona.
“Selain itu, kriteria penerima BLT dana desa adalah warga yang belum mendapatkan dana program keluarga harapan (PKH), Kartu Prakerja, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan belum menerima bantuan jaring pengaman sosial lain,” tambah Egy.
Oleh karena itu, pihak desa saat pendataan, tegasnya, harus tepat sasaran.
“Jangan sampai ada yang selama ini tidak tersentuh bantuan namun masih tidak dapat. Sementara yang sudah dapat berbagai bantuan masih juga didata. Pihak desa harus benar-benar melakukan pendataan yang akurat,” tandasnya.
Egy Usfunan yang juga adalah Ketua DPC PKB TTS ini, mengatakan, BLT yang bersumber dari dana desa tersebut berkisar 25 sampai 35 persen dari anggaran dana desa yang diperoleh.
“Besaran anggaran masing-masing desa dilihat dari total alokasi dana desa yang didapatnya. Jika desa memiliki anggaran dana desa di bawah Rp 800 juta maka 25% dimanfaatkan sebagai BLT dana desa. Sedangkan yang anggarannya Rp 800 juta-Rp 1,2 miliar maka besarannya 30% untuk BLT dana desa, sedangkan yang anggarannya di atas Rp 1,2 miliar besarannya 35%,” jelas Egy Usfunan
Penulis: Long
Editor: Ardy Abba