Borong, Vox NTT- Sejumlah warga Desa Colol, Kecamatan Poco Ranaka Timur, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) terlibat adu mulut dengan aparat keamanan saat pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap pertama, Jumat (05/06/2020) kemarin.
Kejadian tersebut berlangsung di depan kantor Desa Colol. Terpantau, adu mulut warga dengan aparat keamanan dari Polres Matim terjadi karena pencairan BLT Dana Desa tahap pertama hanya untuk 182 orang, dari 321 penerima.
Sementara 139 orang lainnya masih menunggu kebijakan Pemerintah Kabupaten Matim.
Salah satu warga Desa Colol Agustinus Kolins mengatakan, aksi protes dengan aparat keamanan berawal dari masyarakat meminta klarifikasi dari BPD dan Pemerintah Desa setempat.
Itu terutama terkait penundaan dan penetapan calon penerima BLT DD yang diduga tidak tepat sasaran beberapa waktu lalu.
“Malam (Kamis, 4/6), saya dan teman-teman meminta klarfikasi dengan pihak BPD, tapi alhasil pertemuan itu, tidak menemukan titik temu,” ungkap Agustinus kepada VoxNtt.com di sela-sela aksi protes tersebut.
Pihak BPD Colol, kata dia, tidak memberikan penjelasan kepada warga terkait penetapan calon penerima yang dinilai tidak tepat sasaran, serta alasan penundaan pencairan.
“Kemudian soal nama-nama calon penerima BLT-DD yang tidak ter-cover dalam Dana Desa, yang kemudian nama-nama itu akan diusulkan Pemerintah Desa ke Pemeritah Kabupaten Manggarai Timur. Kami minta kejelasan itu. Namun kami tidak mendapat jawaban yang pasti,” ujar Agustinus.
Agustinus mengatakan, warga kembali meminta klarifikasi dari pihak Pemerintah Desa Colol terkait 139 orang yang didata, tetapi tidak ter-cover dalam penerima BLT DD, Jumat (05/06/2020) pagi.
“Itu makanya agak ada adu mulut dengan pihak Kepolisian, karena kami kaget kok tiba-tiba banyak pihak polisi dan tentara. Padahal kami hanya mau minta klarifikasi itu,” tandas Agustinus.
Selanjutnya, masyarakat diperkenankan aparat keamanan untuk berdialog dengan Kepala Desa Colol, Valensius Tombor.
Dialog itu juga melibatkan Camat Poco Ranaka Timur Hendrikus Radas dan Kabag OPS Polres Matim AKP Jhony Simons di ruang Kantor Desa Colol.
Kades Valens saat membuka dialog mengaku, BLT tersebut bersumber dari Dana Desa Colol.
Ia mengungkapkan, total Kepala Keluarga (KK) di Desa Colol sebanyak 600.
Meski begitu lanjut dia, BLT DD tentu saja ada mekanisme dan kriteria selama pendataan.
Berdasarkan hasil pendataan, yang terdata di Desa Colol sebanyak 321 KK.
“Tentu dalam hal ini, kami sampaikan kepada lembaga BPD sebagai perwakilan, kami jelaskan bahwa jumlah KK yang terdata itu tidak sesuai dengan anggaran Dana Desa Sebesar 30 persen dari pagu anggaran Dana Desa,” jelasnya.
Sebab itu, Pemerintah Desa Colol kemudian hanya mengakomadasi 182 KK sebagai penerima BLT DD berdasarkan petunjuk teknis penggunaan Dana Desa.
“Kami mencatat ada 139 dari total 321 yang tidak bisa terima dari Dana Desa,” imbuh Kades Valens.
Selanjutnya, Pemerintah Desa Colol melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Poco Ranaka Timur untuk selanjutnya dilaporkan ke Bupati Matim Agas Andreas atas kondisi tersebut.
“Kebetulan sinyal yang kami dapat berdasarkan Instruksi Gubernur, bahwa kalau ada masyarakat yang tidak ter-cover dalam Dana Desa bisa diusulkan ke daerah,” kata Kades Valens.
Sebab itu, ia meminta warganya agar bersabar. Bantuan pemerintah tentu saja ada proses administrasi yang harus diselesaikan.
“Jadi tolong bapak-ibu mohon bersabar, untuk 139 KK tetap saya pertanggungjawabkan. Saya akan berjuang sungguh-sungguh sebagai orang tua di Desa Colol,” ucap Kades Valens.
Dari hasil dialog itu memutuskan 139 KK yang tidak ter-cover dalam BLT DD Colol akan diusul ke Pemerintah Kabupaten Matim agar bisa dialokasikan melalui APBD I dan II.
Kemudian hasil dialog Pemerintah Desa Colol dan masyarakat dikukuhkan melalui berita acara.
Berita acara ditandatangani oleh Kepala Desa Colol, 7 perwakilan masyarakat, yang disaksikan oleh pihak Polres Matim dan Camat Poco Ranaka Timur.
Alasan Polisi Hadir
Untuk diketahui, pencairan tahap pertama BLT DD Colol mendapat pengawalan ketat pihak Polres Matim.
Terpantau hadir juga Danramil 1612-04 Borong bersama 4 anggotanya, Kapospol Mano Bripka Yulianus Erick Birudin, Babinsa Mano sertu Yanto, dan pihak keamanan Linmas Desa Colol.
Kabag OPS Polres Matim AKP Jhony Simons mengaku, ia hadir atas permintaan Kepala Desa Colol.
“Makanya Pak Kapolres memerintahkan kita ke sini untuk mengawal pembagian BLT DD,” aku Jhony.
“Karena takut terjadi pro dan kontra. Pro dan kontra kan biasa terjadi di mana-mana,” sambung dia.
Kehadiran Polisi juga, kata dia, merupakan bagian dari ungkapan rasa sayang untuk masyarakat. Johny sendiri tidak menghendaki, hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di Desa Colol.
“Saya tegaskan kita hadir bukan untuk menakut-nakuti masyarakat, tapi kita hadir di sini supaya kita tahu langsung bagaimana keadaan masyarakat di sini,” tandasnya.
KR: L. Jehatu
Editor: Ardy Abba