Mbay, Vox NTT- Awak media VoxNtt.com berhasil memotret burung Seriwang Asia (Indian paradise flycatcher) di hutan kecil Okiwajo, Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, pada Minggu, 9 Agustus 2020.
Oleh warga lokal setempat, burung Seriwang Asia disebut dengan nama Laweluja.
Burung ini menjadi salah satu burung yang mulai sulit ditemukan di bagian utara Kabupaten Nagekeo dalam beberapa tahun terakhir.
Di kawasan hutan Okiwajo, Desa Aeramo, diperkirakan jumlahnya tak lebih dari 10 ekor.
Aktivitas perburuan menggunakan pukat burung serta bebasnya warga Kabupaten Nagekeo menggunakan senapan angin diduga menjadi pemicu berkurangnya jumlah burung ini.
Lawelujua dikenal karena memiliki bentuk bentuk ekor yang panjang dan indah. Panjang ekornya diperkirakan mencapai 25-35 centimeter, berwarna putih untuk burung jantan.
Di Kecamatan Soa Kabupaten Ngada, keberadaan burung Seriwang Asia juga sudah mulai sulit untuk dijumpai.
Masyarakat Soa mengenal burung ini karena keunikannya yang tak akan menyentuh tanah, sekalipun untuk minum.
Di Kecamatan Soa, nama Laweluza sering disebut dalam dongeng anak-anak. Laweluza disebut terlibat perjanjian dengan burung puyuh. Karena teribat perjanjian dalam dongeng itu, Laweluza diceritakan tak boleh lagi menyentuh tanah dan burung puyuh tak boleh lagi bertengger di pepohonan.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba