Mbay, Vox NTT- Haid atau menstruasi merupakan siklus alami yang dialami setiap wanita usia subur pra menopause berupa keluarnya darah dari vagina yang terjadi disetiap bulannya. Karenanya, di Indonesia istilah haid atau menstruasi lebih dikenal dengan sebutan datang bulan.
Melansir dari alodokter.com, seorang wanita akan mulai mengalami menstruasi pertama pada ketika mulai memasuki masa remaja (pubertas) pada usia rata-rata 12 tahun atau sekitar 2 sampai 3 tahun setelah payudaranya mulai tumbuh.
Dalam kondisi normal, seorang wanita dapat mengeluarkan darah menstruasi sebanyak 40 cc atau sekitar 3 sendok makan tiap hari. Darah itu umumnya akan terus keluar selama 4-5 hari. Batasan normal jumlah darah menstruasi adalah 80 cc atau 6 sendok makan dalam sehari, sedangkan batasan normal hari haid adalah 2-7 hari.
Oleh karenanya, Bupati Nagekeo dr. Yohanes Don Bosko Do memberikan penegasan kepada seluruh ibu-ibu yang memiliki anak gadis remaja untuk segera melaporkan kepada bidan atau petugas medis di fasilitas kesehatan terdekat, bila mengetahui anak gadisnya mulai mengalami menstruasi pertama.
Pernyataan itu disampaikan Bupati Don di Aula Sekda Nagekeo, Jumat (11/12/2020) kemarin, saat diberikan kesempatan membawakan sambutan pembukaan kegiatan rapat kerja tahunan PKK tahun 2020.
Kegiatan itu dihadiri Ketua Tim PKK Kabupaten Nagekeo sekaligus Bunda PAUD Nagekeo Ny. dr. Eduarda Yayik Pawitra Gati, para Bunda PAUD dari tujuh kecamatan, unsur TP PKK Kabupaten dan kecamatan, desa/kelurahan di Kabupaten Nagekeo.
Dengan latar belakang pendidikan Dokter, menurut Bupati Don, banyaknya darah yang keluar saat menstruasi awal pada seorang wanita akan sangat berpengaruh pada jumlah hemoglobin (HB) atau sel darah merah dalam tubuh mereka.
Hal ini tentu akan berdampak pada kurangnya sel darah merah dalam tubuh, hingga berpotensi menyebabkan remaja putri mengalami anemia.
Oleh karenanya, para ibu harus segera melaporkan anak gadis mereka ke bidan atau petugas kesehatan terdekat agar dapat mendapatkan penanganan yang tepat.
Selanjutnya, perhatian penanganan masalah kesehatan pada wanita juga terus didorong melalui kebijakan-kebijakan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak, perhatikan gizi dan nutrisi, juga pertumbuhan mental spiritual terutama ibu dan anak.
“Periode ini saya dan Marianus (Wabup Nagekeo) memberikan perhatian serius kepada PKK. Perihal pemberdayaan, menggeser paradigma yang selama ini terabaikan. Di dunia, kehadiran dimensi laki-laki lebih tinggi. Oleh karena itu, sudah menjadi tekad para pemimpin dunia, wanita harus didahulukan. Pilihan pertama mendahulukan wanita,” kata Bupati Don.
Menurut dia, rahasia kesehatan wanita dan cara penanganannya selama ini masih menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan diruang publik.
Untuk itu, dia berharap agar PKK harus menjadi garda terdepan untuk berani menjelaskan dan mensosialisasikan masalah perempuan kepada masyarakat.
Sementara Ketua PKK Nagekeo, dr. Eduarda Yayik Parwita Gatih mengatakan, tahun ini program utama PKK Nagekeo akan menitikberatkan pada penanganan persoalan stunting melalui kegiatan pemberdayaan dasawisma, peningkatan ekonomi keluarga, pola asuh dan pendidikan karakter.
“Maka rapat kerja tahunan sangat perlu dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun berjalan serta melakukan sinkronisasi program dan kegiatan PKK kabupaten dengan PKK kecamatan, desa dan kelurahan untuk tahun berikutnya yang melibatkan seluruh pengurus TP PKK di semua jenjang kepengurusan,” ungkap dr. Yayik.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba