Kupang, Vox NTT- Korupsi memang wabah “penyakit” yang bisa mematikan hampir seluruh sendi-sendi kehidupan. Bagaimana tidak, korupsi merupakan salah satu tindak pidana yang membuat rakyat melarat.
Para koruptor dengan tega “memakan” uang untuk kepentingan rakyat. Itulah sebabnya, banyak pihak yang menentang praktik kejahatan luar biasa tersebut.
Salah satu yang getol menentang praktik busuk yang namanya korupsi itu selama ini adalah Lembaga Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi (Kompak) Indonesia.
Lembaga yang dipimpin Gabriel Goa itu dalam perjuangan mengkampanyekan antikorupsi berkolaborasi dengan para pegiat antikorupsi, pers, dan KPK RI, serta Gerakan Rakyat Antikorupsi (Gerak) Indonesia.
Sejak lembaga ini berdiri, mereka telah aktif berpartisipasi dalam proses pembangunan melalui kampanye antikorupsi dan mengadvokasi persoalan hukum.
Menurut Gabriel, Kompak Indonesia merupakan wadah koalisi yang sengaja didirikan untuk memberantas korupsi di Indonesia.
Lewat wadah ini, Gabriel menghimpun kekuatan organisasi masyarakat sipil, aktivis antikorupsi, organisasi mahasiswa dan individu yang tentu saja punya komitmen kuat untuk memberantas korupsi.
Sekilas dari berbagai sumber pemberitaan media massa bahwa sejak Kompak Indonesia berdiri, setidaknya LSM itu memainkan peran penting dalam mengontrol kebijakan penguasa yang berpotensi korupsi.
“Ketika memimpin Kompak Indonesia, saya terus berkomitmen untuk membawa lembaga ini ke arah yang lebih baik,” tegas Gabriel kepada VoxNtt.com, Selasa (10/10/2023).
Gabriel Goa memang bukan orang sembarangan. Dia salah satu sosok penting yang terus berani bersuara menentang praktik korupsi di Tanah Air.
Dengan pengalaman dan dedikasi yang tinggi terhadap pemberantasan korupsi, ia telah memimpin Kompak Indonesia dengan penuh semangat.
Langkah kolaboratifnya dengan berbagai unsur terkait tentu saja bisa mengungkapkan beragam praktik korupsi yang selama tersembunyi rapi dan hampir pasti belum diketahui publik.
Tak hanya soal menentang korupsi semata, Kompak Indonesia juga sebagai tempat pertukaran gagasan, pengalaman, dan sumber daya yang penting dalam memerangi korupsi.
Gabriel sendiri menyadari tak bisa berjalan sendiri dalam mencegah korupsi. Itulah sebabnya, ia terus berusaha membangun kerja sama dengan para pegiat antikorupsi, pers, dan KPK RI, serta Gerak Indonesia.
Pers menurut dia, punya peran kunci dalam memerangi korupsi. Mereka berfungsi sebagai pengawas masyarakat dan mengekspos tindak pidana korupsi.
Kompak Indonesia telah bekerja sama dengan media dan pers untuk menyuarakan isu-isu korupsi dan membantu memperbesar kesadaran publik tentang masalah korupsi.
Sedangkan KPK, ia menilai sebagai lembaga penting dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Itulah sebabnya, Kompak Indonesia terus menjalin kerja sama terutama untuk koordinasi langkah-langkah dalam mencegah korupsi.
Kolaborasi ini menurut Gabriel, membantu meningkatkan efektivitas upaya pencegahan korupsi di tingkat nasional.
Kompak Indonesia juga dalam menjalankan perjuangannya menggandeng Gerak Indonesia. Langkah kolaborasi ini diambil Kompak Indonesia untuk menggalang dukungan masyarakat dalam upaya pencegahan korupsi.
Menurut Gabriel, Kompak Indonesia bekerja keras untuk memobilisasi dukungan dari masyarakat agar bersama-sama berperan aktif dalam memerangi korupsi.
Dalam kisah melawan korupsi, kata Gabriel, Kompak Indonesia telah mencapai sejumlah keberhasilan yang signifikan.
Lembaga ini telah membantu menyadarkan masyarakat akan bahaya korupsi, mengkoordinasikan tindakan pencegahan yang lebih efektif, dan membantu mengungkap beberapa kasus korupsi penting.
Meski begitu, lanjut dia, dalam perjalanannya ia menemukan tantangan. Gabriel bilang, masih ada masalah yang besar di Indonesia yang upaya pemberantasannya tidak akan pernah selesai.
Beragam tantangan tersebut tidak lantas membuat semangat Gabriel kendor. Lewat lembaganya Kompak Indonesia, ia terus semangat dan bekerja keras agar masyarakat bisa bebas dari korupsi.