*)Sajak-sajak Retha Janu
AKU DAN BIBIRMU
Di perempatan bibirmu, aku akan singgah
Lalu kuhapus, berita-berita kehilangan
Kutandai kisah tanpa kebohongan
Lalu setelahnya, aku akan tersesat
Bila ke utara akan kemana?
Ke masa depan kah?
Bila ke selatan aku bertemu siapa?
Bertemu masa lalu kah?
Bila ke barat, siapa kan menolong bila aku tenggelam?
Bila ke timur, kita akan apa?
Di perempatan bibirmu, aku tersesat
Lalu memilih tetap
TUT WURI HANDAYANI
Malam itu, kita saling dorong
Dorong dari belakang
Kau sibuk berkata-kata dengan nyala asa
“Kuatlah”
Kutimpali dengan ha-ha-ha…
“Hahhahha…. Separuh rohku masih di dalam kubur”
Kita diam
Lima menit
Lalu, kita kembali saling dorong
Tiba giliranku
“Berhenti mengeluh!
Bangkitlah, sudah waktunya pergi”
TOK…TOK…TOK..
Pada masa itu aku datang dengan harap :
akan kau buka pintu rumah lalu dengan ramah berkata “mari masuk dan berdoa”
*Retha Janu, guru di SMAK Setia Bakti dan bergiat di Komunitas Sastra Hujan Ruteng. Sangat suka senyum, tertawa, dan tempe buatan mama