Atambua, Vox NTT- Warga kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, NTT, perbatasan RI-RDTL yang tergabung dalam Forum Masyarakat Kecamatan Kakuluk Mesak, menuntut Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk tidak ingkar janji.
Tuntutan warga perbatasan ini disampaikan melalui aksi damai yang dilaksanakan di gedung DPRD Belu, Kamis (11/11/2021).
“Keadilan jangan dikebiri, Menteri Pertahanan Jangan Ingkar Janji,” demikian tulisan pada spanduk yang dibawa massa aksi.
Dalam aksi itu, warga mengaku kecewa karena Menhan Prabowo telah berjanji kepada masyarakat pemilik lahan tempat di mana Universitas Pertahanan dibangun.
Disampaikan, Menhan Prabowo Subianto melalui staf kementerian telah berjanji untuk memberikan pekerjaan kepada masyarakat pemilik tanah saat memberikan hibah tanah kepada Kementerian Pertahanan untuk pembangunan Universitas Pertahanan (Unhan) di Kabupaten Belu. Namun hal tersebut tidak sesuai dengan kesepakatan.
Setelah kampus Unhan dibangun dan mulai beroperasi, tidak ada satu pun masyarakat pemilik lahan diakomodasi untuk diperkerjakan.
“Janji Manis Menhan, Masyarakat Kakuluk Mesak Jadi Korban,” tulis pada spanduk lainnya.
Warga Kakuluk Mesak juga meminta Presiden Jokowi untuk mencopot oknum penjabat di Kementerian yang merusak citra Kementerian Pertahanan.
“Kami Indonesia. Kami Manusia bukan boneka. Bapak Presiden Jokowi Dengar Suara Kami. Copot oknum-oknum yang merusak jabatan dari Kementerian Pertahanan,” tulis pada spanduk lainnya juga.
Masyarakat juga mengancam akan mengambil kembali tanah yang sudah dihibahkan kepada Kemenhan untuk pembangunan Unhan.
Mereka juga meminta kepada Kementerian Pertahanan untuk berhenti menipu masyarakat.
“NKRI Harga Mati, Kembalikan Tanah Leluhur kami. Stop tipu-Tipu,” tegas warga dalam spanduk lainnya.
Selain tuntutan yang disampaikan melalui spanduk dan poster, warga juga menuntut Kemenhan dengan sejumlah pernyataan sikap secara tertulis.
Hingga berita ini dipublikasi, proses dialog antara masyarakat Kakuluk Mesak dengan DPRD Belu masih teris berlangsung.
Berikut tuntutan masyarakat pemilik tanah:
Menindaklanjuti hasil konsultasi publik rencana pengadaan tanah bagi pembangunan Kampus Poleteknik Dokter Benediktus Ben Mboi, M.P.H di wilayah Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Provinsi NTT, tanggal 16 September 2020 di Aula Kantor Camat Kakuluk Mesak dan surat pernyataan sikap yang disampaikan kepada Bapak Menteri Pertahanan Republik Indonesia, maka kami Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Umat, Tokoh Adat dan Tokoh Pemuda mewakili masyarakat se-Kecamatan Kakuluk Mesak menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:
1. Kami seluruh Elemen Masyarakat Kecamatan Kakuluk Mesak menyatakan dan mendesak pihak Kementerian Pertahanan Republik Indonesia untuk meninjau ulang proses perekrutan mahasiswa, karyawan dan atau pekerja pada Universitas Pertahanan di Wilayah Kabupaten Belu, karena tidak sesuai dengan kesepakatan yang dibuat.
2. Kami seluruh elemen masyarakat Kakuluk Mesak dengan tegas meminta: Menteri Pertahanan hadir di Kabupaten Belu untuk menyelesaikan polemik ini.
Bapak Mayor Jenderal Agus Nugroho, dkk staf ahli Kementerian Pertahanan Republik Indonesia untuk mengembalikan surat kesepakatan konsultasi publik yang telah disepakati bersama para Tokoh Masyarakat Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu.
3. Kami seluruh elemen masyarakat Kakuluk Mesak dengan tegas meminta agar pihak Universitas Pertahanan (UNHAN) lebih terbuka dan transparan dalam memberikan pelayanan pendidikan di wilayah Kabupaten Belu, pada umumnya dan wilayah Kecamatan Kakuluk Mesak pada khususnya.
4. Kami seluruh elemen masyarakat Kecamatan Kakuluk Mesak dengan tegas meminta pihak pemerintah dan DPRD Kabupaten Belu untuk segera sikapi polemik ini 5 kali 24 jam demi menjaga Martabat Daerah Kabupaten Belu.
Demikian pernyataan sikap ini kami buat dan segera di tindak lanjuti 7 kali 24 jam.
Jika tidak maka kami seluruh masyarakat Kecamatan Kakuluk Mesak akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran serta memblokir Kampus Universitas Pertahanan (Unhan) Belu.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Ardy Abba