So’E, Vox NTT – Sebanyak 127 Kepala Desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) secara resmi dilantik pada hari ini, Kamis (11/08/2022).
127 Kades ini merupakan hasil pemilihan pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak di kabupaten itu yang dilaksanakan pada 25 Juli 2022 lalu.
127 Kades terpilih tersebut kini telah diambil sumpahnya dan dilantik langsung oleh Bupati TTS Egusem Pieter Tahun.
Dari ratusan Kades yang diambil sumpahnya dan dilantik itu, ada satu Kades yang menjadi perhatian, yaitu Mardemus Missa. Dia terpilih menjadi Kepala Desa Nakfunu, Kecamatan Amanuban Tengah untuk masa bhakti 2022-2028.
Mardemus Missa yang lahir pada tanggal 23 Maret 1995 atau genap berumur 27 tahun di tahun 2022 ini, menjadi Kades termuda dari 127 yang dilantik.
Pada kontestasi yang berlangsung pada 25 Juli 2022 lalu itu, Mardemus Missa berhasil mengungguli incumbent dengan perolehan 130 suara. Sementara Yustus Taneo (Incumbent, red) memperoleh 99 suara disusul Jeremias Sakan memperoleh 88 suara, Marta Mauboi 51 suara dan Soni Daut Benu hanya memperoleh 16 suara.
Alumni Fakultas Peternakan 2019 tersebut, usai dilantik mengatakan, awal pencalonan untuk menjadi Kades karena ada keterpanggilan dari dalam dirinya untuk membangun desa.
“Salah Satunya adalah membangun desa dari potensi yang ada seperti pertanian, peternakan dan perikanan tetapi akan diawali dari skala rumah tangga atau skala kecil,” katanya kepada wartawan saat dihubungi dari Kupang, Kamis sore.
Menurutnya, sistem pertanian dan peternakan di desa sudah bagus tetapi masih minim pengetahuan dalam pengelolaan untuk ke arah nilai jual atau ekonomi.
Karena itu, lanjut Mardemus, pada umumnya petani hanya fokus untuk stok makanan selama satu tahun yang membutuhkan waktu sekitar 4 bulan full untuk mempersiapkan lahan sampai panen dan sisa 8 bulan hampir tidak ada aktivitas.
“Sebagai kepala desa terpilih yang sudah dipercayakan oleh masyarakat akan memberi contoh dan mengajak petani untuk menanam tanaman hortikultura pada sisa waktu 8 bulan dimulai dari skala rumah tangga,” katanya.
Ia mengatakan, masyarakat punya antusiasme yang baik untuk bertani tetapi memiliki kendala pada proses pemasaran.
“Saya siap mencari pasaran untuk memasarkan hasil pertanian yang di miliki petani. Selain itu, dalam bidang peternakan akan memberi solusi kepada peternak karna selama ini peternak masih belum memahami pola pemeliharaan,” jelasnya.
Dikatakan Mardemus, contohnya pada ternak babi, yang pada umumnya masyarakat hanya menerapkan pola pemeliharaan secara ekstensif atau dibiarkan begitu saja sehingga tidak terkontrol akan pakan yang diberikan dan juga akan kesehatan pada ternak.
Di samping itu, ada juga pola pemeliharaan secara intensif tetapi dalam pemberian pakan masih monoton yaitu jagung dan ada juga ubi yang hanya kandungan karbohidrat.
“Saya sebagai Alumni Peternakan akan memberikan pemahaman dan juga contoh kepada peternak untuk kebutuhan ternak yang optimal harus memenuhi semua kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh ternak baik karbohidrat, protein, lemak dan vitamin. Dan, tentu itu berasal dari potensi desa yang ada disekitar kita,” jelasnya.
Selain itu juga meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, efektif dan efisien serta mengutamakan profesionalisme dalam pelayanan publik yang jujur dan transparan.
Mardemus juga mengucapkan terima kasih kepada Masyarakat Desa Nakfunu yang telah mempercayainya dan memberi amanah untuk membangun desa selama enam tahun kedepan.
Ia juga berharap agar kedepan masyarakat Desa Nakfunu dapat mendukung setiap program pemberdayaan masyarakat terutama partisipasi dalam setiap kegiatan yang akan diadakan demi kemajuan masyarakat yang adil dan makmur.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba