Kupang, Vox NTT – Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Emanuel Melkiades Laka Lena meminta masyarakat untuk tetap tenang dan jangan panik terhadap virus corona.
Ketenangan dari seluruh rakyat Indonesia kata dia, agar pemerintah bisa memimpin bagaimana cara untuk menangani virus corona harus dilakukan dengan tenang.
“Pemerintah menyelesaikan urusannya, mengisolasi yang sudah positif itu. Siapa saja yang pernah bersentuhan langsung dengan orang tersebut harus dicek lebih lanjut dan lakukan pemantauan terhadap orang-orang itu,” ungkap Melki Laka Lena Kepada wartawan di sela-sela pembukaan MusDa Partai Golkar NTT di Kupang, Senin (02/03/2020) malam.
Ia kembali menegaskan, masyarakat tidak boleh panik karena jika panik justru virus corona tersebut lebih berbahaya lagi.
“Karena corona sendiri kita selesaikan di saat yang sama kita respon yang salah itu akhirnya kita menimbulkan persoalan baru begitu,” tegasnya
Pihaknya kata Melki, meminta agar pemerintah bisa menenangkan publik.
Ia juga meminta agar seluruh kekuatan politik di negeri ini, baik tokoh-tokoh bangsa, tokoh-tokoh di daerah agar bisa bekerja sama untuk menenangkan publik
“Sehingga jangan sampai kita merespon dengan salah kejadian Corona ini, ” harap Melki.
Politisi Golkar itu meminta agar masyarakat bisa mempercayai pemerintah untuk mengatasi virus corona.
“Dan saya ajak Keterlibatan aktif seluruh masyarakat Indonesia untuk memberitahu apabila ada orang-orang yang memang nyata-nyata dia gejala virus corona atau tidak. Lapor saja langsung diambil untuk isolasi dan langsung ditangani begitu,” pungkasnya.
Intinya lanjut dia, tidak boleh panik dan pemerintah tetap tenang
“Dan kemudian semua perangkat juga bekerja dan kemudian kita bisa menyelesaikan virus corona dengan baik,” tandasnya
Pihaknya juga tambah Melki, baik itu Pimpinan DPR RI akan segera bertemu untuk membahas masalah ini termasuk anggaran.
“DPR siap mem-backup pemerintah untuk menyelesaikan ini dengan baik. Ini butuh kerja sama seluruh komponen bangsa,” tegasnya
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba