Jakarta, Vox NTT – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih, Emanuel Melkiades Laka Lena, melakukan audiensi dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rahmat Pambudy di kediamannya di Jakarta pada Senin, 3 Februari 2025.
Pertemuan tersebut membahas agenda pembangunan di berbagai sektor di NTT.
“Sebagai gubernur terpilih NTT, kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Hari ini, kami berkesempatan berdiskusi terkait pembangunan NTT dengan Pak Menteri Bappenas,” ujar Melki, Gubernur NTT periode 2025-2030.
Melki menyampaikan apresiasinya atas dukungan Menteri Bappenas yang telah lama terikat dengan NTT dan memiliki visi yang sama, yaitu menjadikan NTT sehat, cerdas, maju, sejahtera, dan berkelanjutan.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Melki menekankan pentingnya kemajuan di beberapa bidang utama, seperti infrastruktur jalan, rumah sakit, transportasi laut, pertanian, peternakan, serta potensi laut dan perikanan di NTT.
“Saya sebagai Gubernur NTT terpilih memiliki semangat yang sama dengan Pak Menteri, semangat ‘Ayo Bangun NTT’. Ini adalah kerja kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah,” tambah Melki.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh tokoh nasional Rikard Bagun dan tokoh Diaspora NTT Jakarta, Yos Nggarang.
Sebelumnya dikabarkan, salah satu program pasangan Melki Laka Lena dan Johni Asadoma di NTT pengembangan desa melalui hilirisasi, “Satu Desa, Satu Produk Unggulan”.
Program ini bertujuan untuk mendorong setiap desa menghasilkan produk unggulan yang dapat diproses menjadi barang setengah jadi atau jadi, guna meningkatkan perekonomian lokal.
“Kami akan memulai dari 22 kabupaten/kota dengan masing-masing dua desa sebagai proyek percontohan. Setiap desa akan menerima anggaran Rp500 juta dari provinsi bersumber dari APBD I dan APBN untuk pengembangan produk unggulan,” ujar Melki, saat perayaaan Natal Oikumene bersama tenaga pendamping profesional NTT di Aula El Tari Kupang, Jumat, 17 Januari 2025 lalu.
Melki menegaskan, program ini merupakan bagian dari strategi kolaborasi dengan pemerintah pusat, termasuk dukungan dari berbagai kementerian seperti Kementerian Desa, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pendidikan Tinggi.
Melki juga mendorong pendamping desa dan aparatur sipil negara (ASN) untuk terlibat aktif dalam pengembangan unit usaha desa yang sah dan halal.
Waketum DPP Partai Golkar itu menjelaskan bahwa program ini akan terintegrasi dengan program pusat seperti “Makan Bergizi Gratis” yang membutuhkan bahan baku dari desa-desa di NTT.
Ia optimistis inisiatif ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, khususnya melalui sinergi antara pemerintah daerah dan pusat. [VoN]