Borong, Vox NTT-Sebanyak 40 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) meramaikan kegiatan Lomba Pop Singer yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Kabupaten Manggarai Timur (PK Matim).
Kegiatan itu sejak 6-8 Agustus 2019 dan dilaksanakan di depan halaman SMPK St. Stanislaus Borong.
Dalam keterangan tertulisnya, Kepala Dinas (Kadis) PK Matim Basilius Teto mengatakan, dalam dunia pendidikan kesenian memiliki posisi strategis sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengekspresikan diri.
Menurutnya, pendidikan seni dan budaya dapat menunjang pengembangan karakter peserta didik baik secara organis, neuromuskular, intelektual, emosional, sosial, juga meningkatnya daya cipta, rasa dan karya.
“Muaranya pada upaya peningkatan mutu pendidikan khususnya di bidang seni dan penguatan pendidikan karakter,” ujar Kadis Basilius, Kamis (08/08/2019).
Dia menjelaskan, dalam dalam agenda prioritas pembangunan 8 (Nawa Cita 8) revolusi mental yang didengungkan yakni revolusi karakter bangsa melalui pendidikan yang berpijak pada pembangunan manusia berkarakter kuat, berpikir maju, berpandangan modern dan berperilaku baik.
Maka tambah dia, sebagai upaya untuk merespon itu dinas PK Matim menyelenggarakan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) dengan mata lomba Pop Singer.
“Kegiatan ini tidak berorientasi pada kompetisi tetapi nilai yang ditanamkan itu adalah pengalaman belajar, pegembangan sikap dan kepribadian dan yang penting mewujudkan tujuan pendidikan nasional,” ucapnya.
Kadis Basilius berharap, melalui kegiatan itu dapat meningkatkan layanan pendidikan khususnya jenjang sekolah menengah pertama serta mampu meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia.
Sementara itu, kepala seksi (Kasi) Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Bidang SMP Dinas PK Matim Bruno Ismail mengatakan, kegiatan Pop Singer itu hanya diikuti pelajar SMP dari 5 kecamatan yang ada di Manggarai Timur. Lima kecamatan itu yakni, Kecamatan Poco Ranaka Timur, Poco Ranaka, Ranamese, Borong dan Kota Komba.
“Memang kita sudah sampaikan ke setiap sekolah di sembilan kecamatan, untuk melakukan kegiatan ini secara berjenjang tetapi banyak yang tidak lakukan dan sekarang yang ikut terlibat hanya dari 5 kecamatan,” ujar Ismail saat ditemui VoxNtt.com di lokasi kegiatan, Kamis malam.
Kendati beberapa kecamatan tidak terlibat, Ismail mengapresiasi para peserta yang mengikuti lomba, lantaran jumlah yang mengikuti even itu, sudah tersebar ke beberapa kecamatan.
Kegiatan ini kata dia, merupakan kegiatan rutin tahunan yang dimulai sejak 2017 lalu. Namun, selama dua tahun, pelajar yang terlibat hanya dari dua kecamatan yakni Kota Komba dan Borong.
“Kita berharap semoga ke depan semuanya bisa terlibat ini dalam upaya pengembangan kreatifitas siswa,” ucapnya.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba