Kupang, Vox NTT- Terdapat tiga siswa Sekolah Dasar Katolik (SDK) Galawea, Kabuaten Nagekeo, menjadi pembicara di acara Kemitraan untuk Pembelajaran Kelima yang digelar di Hotel Aston Kupang, Senin (09/10/2023) siang.
Tiga siswa itu memamerkan cara belajar mudah menggunakan media pembelajaran untuk literasi dan numerasi dasar.
Kepala SDK Galawea, Maria Florida Wea mengatakan, praktik merdeka belajar dengan menggunakan pendekatan media pembelajaran berjaland engan baik di sekolahnya.
“Orangtua datang baca bersama anak di perpustakaan. Di kelas kita ada tulisan dan gambar-gambar yang bermakna,” ujar Maria di hadapan seluruh tamu undangan yang hadir.
Dia memberi contoh metode pemeblajaran untuk meningkatkan literasi dan numerasi bagi siswanya.
“Ada juga reading cump. Kita dapat sejak 2019 bersama inovasi. Pemetaan kita lakukan berdasarkan instrumen,” katanya.
“Setelah pemetaan kita lakukan analisis dan kelompokan berdasarkan kemampuan,” tambah Maria.
Dia menyebut utuk setiap level kita beri guru pendamping. Guru akan berkolaborasi untuk menyiapkan strategi dan media yang cocok untuk pembelajaran.
“Kita lakukan progres anak. Itu menjadi bahan laporan kita ke dinas pembinaan. Kami benar benar merasakan manfaatnya,” kata dia.
Sementara itu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo, Venantius Minggu mengatakan bahwa usai Covid-19 banyak siswa yang mengalami learning lost.
“Kita juga bermitra dengan Inovasi. Kita lakukan asesmen awal. Setelah pengelompokan kita lakukan pembelajaran diferensiasi. Diperkuat dengan instruksi bupati,” katanya.
Menurutnya, setiap bulan pengawas sekolah melaporkan kerja mereka sejauh mana.
“Kepala bidang khususnya teknis harus tahu supaya hasilnya bisa tahu menyelesaikan persoalan ke depan. Kebijakan Pak Bupati para guru dilakukan pelatihan secara berkala,” uajrnya.
Semuanya itu, demikian Venantius, kini sedang berjalan di Nagekeo.
“Soal isu numerasi di Nageko kita sudah mempersiapkan sumbet daya guru. Bupati meminta dilakukan seleksi fasilitator sekolah, kelas rendah kelas tinggi,” kata dia.
“Soal pembiayaan meski kecil tidak membuat kita tidak berjalan. Kita membantu mendampingi kepala kepala sekolah untuk bantuan media,” kata dia.
Penulis: Ronis Natom